Fst.umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti Diseminasi Nasional Karya Inovasi Laboran (KILab) 2025 dengan inovasi Rancang Bangun Tesla Valve sebagai Media Edukatif Praktikum Hidraulika Teknik Sipil dan Pemisahan Fase Cair Teknologi Pangan. Kegiatan berlangsung di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada (4-6/12/2025).
Pada tahun ini, Umsida menghadirkan sebuah inovasi unik yang menjembatani dua bidang ilmu sekaligus. Inovasi tersebut dikembangkan oleh Moh Zainal Baharudin ST MT, Laboran Teknik Sipil sebagai ketua tim, bersama Kintan Sari Kinanti, STP, Laboran Teknologi Pangan sebagai anggota.
Namun demikian, dalam ajang KILab 2025 ini, Umsida hanya mengirim satu perwakilan, yaitu ketua tim Moh Zainal Baharudin untuk mempresentasikan inovasi tersebut di hadapan juri nasional.
Visualisasi Fluida Lebih Nyata Melalui Tesla Valve

Dalam proses pengembangannya, Moh Zainal melihat adanya kebutuhan yang mendesak di laboratorium hidraulika. Banyak mahasiswa memahami teori fluida, tetapi belum dapat membayangkan bagaimana fenomena seperti turbulensi, vorteks, hingga headloss terbentuk secara nyata.
Alur fluida di dalam pipa sering kali dianggap abstrak, padahal pemahaman yang tepat sangat menentukan kemampuan analisis mahasiswa.
“Mahasiswa memahami teori, tetapi sulit membayangkan bagaimana fluida sebenarnya bergerak di dalam sistem. Tesla Valve memberi mereka jendela visual yang selama ini hilang,” ujar Moh Zainal, ketua tim yang juga laboran sipil.
Tesla Valve, yang pertama kali diciptakan oleh Nikola Tesla, menjadi inspirasi utama tim karena desainnya yang memungkinkan aliran maju berjalan lancar, sedangkan aliran balik terhambat oleh geometri khusus.
Hal ini menjadikannya media edukatif ideal, terutama bagi mahasiswa tingkat dasar yang memerlukan gambaran visual untuk memahami teori fluida non-reversibel.
Sebagai alat edukatif, Tesla Valve versi tim Umsida dirancang lebih besar dan dibuat transparan agar pola aliran dan pembentukan vorteks dapat terlihat jelas oleh mahasiswa selama praktikum.
Baca Juga: Inovasi Mesin Uji Getaran Umsida Masuk Diseminasi Nasional KILab 2025
Inovasi Interdisipliner yang Menghubungkan Dunia Sipil dan Pangan

Keunikan Tesla Valve buatan tim Umsida tidak hanya terletak pada bentuknya yang transparan dan modular, tetapi juga pada cakupan penggunaannya yang lintas disiplin.
Ketua tim bekerja bersama Kintan Sari Kinanti, laboran Teknologi Pangan yang turut membantu menyesuaikan desain alat agar relevan dengan kebutuhan praktikum di bidang pangan.
Dalam hidraulika Teknik Sipil, Tesla Valve menjadi media untuk mempelajari headloss, turbulensi, energy loss, dan fenomena aliran tidak seragam.
Sementara dalam Teknologi Pangan, alat ini bisa mensimulasikan proses pemisahan fase, distribusi fluida viskos, hingga aliran multi-fase yang serupa dengan proses industri makanan dan minuman.
“Tesla Valve ini menghubungkan dua dunia yang berbeda. Satu alat bisa menjawab kebutuhan sipil dan pangan sekaligus, dan itu menjadi nilai inovatifnya,” ujar ketua tim laboran Sipil.
Proses pengembangan dilakukan melalui studi literatur desain Tesla Valve generasi pertama hingga ketiga, pemodelan 3D CAD, simulasi CFD sederhana, hingga proses fabrikasi melalui teknik 3D printing dan akrilik transparan.
Pengujian dilakukan menggunakan air, pewarna cair, dan fluida viskos untuk mengamati pola vorteks secara nyata.
Presentasi Tunggal di Panggung KILab 2025
Moh Zainal membawa tanggung jawab besar dalam menyampaikan manfaat dan peluang pengembangan Tesla Valve kepada dewan juri. Meski hadir tanpa anggota tim, ia memaparkan seluruh proses perancangan, tantangan teknis, serta potensi pengembangan alat tersebut secara komprehensif.
Respons yang diterima sangat positif. Juri menilai bahwa Tesla Valve memiliki nilai edukasi tinggi karena mampu menunjukkan perilaku fluida tanpa komponen bergerak. Selain itu, desainnya dianggap sederhana, efektif, dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi paket pembelajaran komersial.
“Juri melihat potensi besar dari alat ini. Mereka menilai desainnya sederhana tapi sangat efektif, dan bisa menjadi kit edukasi yang digunakan banyak kampus di Indonesia,” tutur ketua tim laboran sipil tersebut.
Peserta lain yang hadir dalam diseminasi juga menunjukkan ketertarikan tinggi. Visualisasi fluida di dalam geometri Tesla Valve dianggap menarik dan mudah dipahami, bahkan bagi mereka yang tidak berasal dari rumpun teknik.
Baca Juga: Laboran Kebidanan Umsida Tunjukkan Inovasinya di Ajang Nasional KILab 2025
Langkah Pengembangan Menuju Media Praktikum Modern dan Terintegrasi

Tidak berhenti pada prototipe awal, tim telah merancang sejumlah pengembangan yang akan dilakukan ke depan.
Beberapa rencana tersebut meliputi:
-
menambahkan sensor tekanan dan debit digital yang dapat terhubung ke komputer,
-
mengembangkan versi multi-fase seperti air–minyak untuk praktikum pemisahan,
-
meningkatkan akurasi bentuk melalui pencetakan resin atau proses CNC,
-
menyusun modul pembelajaran lengkap dengan panduan visual dan video tutorial,
-
serta menyiapkan paket praktikum siap pakai yang dapat diadopsi oleh perguruan tinggi lain.
“Kami ingin membuat Tesla Valve bukan hanya sebagai alat praktikum, tetapi sebagai media pembelajaran modern yang lengkap dan siap digunakan di kelas mana pun,” ungkap Moh Zainal.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh


















