Ekstrak Bawang Merah Berpotensi Jadi Zat Pengatur Tumbuh Alami

Fst.umsida.ac.id – Tim peneliti Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menemukan bahwa ekstrak bawang merah memiliki potensi besar sebagai zat pengatur tumbuh alami pada tanaman.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kandungan kimia bawang merah menggunakan metode Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry (GCMS) serta menguji efektivitasnya dalam mendukung pertumbuhan sambung pucuk bibit mangga.

Bawang Merah sebagai Alternatif Alami

Selama ini, petani banyak menggunakan zat pengatur tumbuh sintetis untuk mempercepat perkecambahan, memperkuat batang, maupun meningkatkan pertumbuhan tunas. Namun, ketergantungan pada bahan kimia dinilai kurang ramah lingkungan dan berpotensi meningkatkan biaya produksi.

Ekstrak bawang merah hadir sebagai alternatif alami yang mudah diperoleh dan aman digunakan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya, seperti flavonol, fenolik, dan peroksidase, memiliki fungsi menyerupai hormon pertumbuhan tanaman seperti auksin dan giberelin. Senyawa ini diketahui dapat mendorong pembelahan dan pemanjangan sel, sehingga mempercepat pertumbuhan akar dan tunas pada tanaman.

Hasil Analisis GCMS

Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi berbagai senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak bawang merah. Hasil GCMS menunjukkan adanya 15 senyawa utama dengan fungsi yang beragam. Beberapa di antaranya berperan sebagai prekursor hormon tumbuh, sementara senyawa lain memiliki sifat antimikroba yang mampu melindungi tanaman dari serangan patogen.

Kandungan flavonol, misalnya, berperan penting dalam meningkatkan aktivitas enzim peroksidase. Aktivitas enzim ini membantu memperkuat dinding sel dan mendorong pertumbuhan jaringan baru. Dengan mekanisme tersebut, ekstrak bawang merah dapat berfungsi ganda, yakni sebagai stimulan pertumbuhan sekaligus pelindung alami bagi tanaman.

Uji Efektivitas pada Sambung Pucuk Mangga

Penelitian dilanjutkan dengan uji aplikasi ekstrak bawang merah pada sambung pucuk bibit mangga. Perlakuan dengan konsentrasi 15 ml per liter menunjukkan hasil paling optimal. Kemunculan tunas terjadi lebih cepat 10,45 persen dibanding kontrol, sedangkan pertumbuhan panjang tunas meningkat hingga 20,59 persen.

Hasil ini membuktikan bahwa ekstrak bawang merah dapat berfungsi efektif sebagai zat pengatur tumbuh alami. Bahkan tanpa tambahan bahan kimia sintetis, bibit mangga yang diberi perlakuan ekstrak bawang merah menunjukkan performa pertumbuhan yang lebih baik.

Potensi untuk Pertanian Berkelanjutan

Temuan ini memiliki implikasi luas bagi dunia pertanian, khususnya dalam mendorong praktik budidaya yang ramah lingkungan. Dengan ketersediaan bawang merah yang melimpah di Indonesia, pemanfaatannya sebagai bahan pengatur tumbuh bisa menjadi solusi murah dan mudah diterapkan oleh petani.

Selain menekan biaya produksi, penggunaan bahan alami juga sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Petani tidak perlu khawatir terhadap residu kimia yang dapat berdampak pada kesehatan tanah maupun lingkungan. Hal ini sekaligus menjawab tantangan global akan kebutuhan pangan yang aman, sehat, dan berkelanjutan.

Tantangan dalam Penggunaan Ekstrak Bawang Merah

Meski terbukti efektif, penelitian juga mencatat adanya tantangan dalam penggunaan ekstrak bawang merah. Beberapa senyawa antimikroba di dalamnya dapat menghambat aktivitas mikroba bermanfaat, seperti Trichoderma, jika diaplikasikan bersamaan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lanjutan untuk menemukan formulasi tepat yang memungkinkan sinergi antara bawang merah dan agen hayati lain.

Selain itu, standar konsentrasi perlu ditetapkan agar hasil yang diperoleh konsisten di lapangan. Penggunaan dosis yang terlalu tinggi bisa menimbulkan efek sebaliknya, sedangkan dosis terlalu rendah kurang memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan tanaman.

Harapan ke Depan

Penelitian mengenai potensi ekstrak bawang merah sebagai zat pengatur tumbuh alami menjadi langkah awal bagi pengembangan bio-stimulan berbasis bahan lokal. Dengan dukungan riset lanjutan, diharapkan ekstrak bawang merah dapat diformulasikan dalam bentuk produk yang lebih praktis digunakan oleh petani.

Umsida melalui Fakultas Sains dan Teknologi berkomitmen untuk terus mendorong penelitian aplikatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan mengangkat potensi lokal seperti bawang merah, Umsida ingin berkontribusi pada penguatan sektor pertanian sekaligus mendukung terciptanya praktik budidaya yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh

Bertita Terkini

Mahasiswa Mesin Lulus Kuliah 7 Semester, Lewat Skema HKI Desain Mesin Bakso
September 15, 2025By
Pojok Statistik Umsida Terima Kunjungan BPS RI untuk Tingkatkan Layanan Statistik
September 13, 2025By
Umsida dan BPS Gelar Ngulik 16.0 Bahas Isu Lingkungan dan Pengelolaan Sampah
September 12, 2025By
Tri Mahendra Mahasiswa Umsida Raih Medali di Kejuaraan Taekwondo Indonesia Expo Battle Piala DPR RI 2025
September 6, 2025By
Pelatihan Koding untuk Guru SMK Muhammadiyah Sumberrejo Bojonegoro
August 29, 2025By
Workshop Web Design untuk Siswa SMK Muhammadiyah Sumberrejo Bojonegoro
August 27, 2025By
Road show FST Umsida Perkenalkan Program Studi Unggulan di SMK Muhammadiyah Sumberrejo Bojonegoro
August 26, 2025By
Analisis dan AI dalam Workshop Statistik
Generasi Melek Data Belajar Analisis dan AI dalam Workshop Statistik Umsida
August 24, 2025By

Prestasi

Perjuangan Dini Oktabiyanti Mahasiswa Umsida Berbuah Juara di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
September 7, 2025By
Nauval Akhiri Perjalanan Pencak Silat dengan Medali Emas di Kejuaraan Kanjuruhan Fighter 2025
September 2, 2025By
Husein Qiyamuddin Sabet Juara 2 Pencak Silat Malang Championship 5
August 10, 2025By
Aris Buktikan Mahasiswa Kupu-Kupu Bisa Jadi Wisudawan Terbaik
July 29, 2025By
Roby, Mahasiswa Agroteknologi Umsida, Raih Juara 2 Pomprov Jatim 2025 Cabang Jujitsu
June 9, 2025By
Perjuangan Dua Bulan Terbayar, Rifqi Juara Tiga Kyorugi Senior U-58
June 7, 2025By
Mahasiswa Teknik Mesin Umsida Raih Medali Perunggu Taekwondo di Pomprov III Jawa Timur 2025
June 5, 2025By
Dosen Teknik Industri Umsida Raih Gelar Doktor dari ITS, Siap Kontribusi dalam Pengembangan Riset dan Pendidikan
May 29, 2025By