Fst.umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi menggelar workshop dan pengenalan potensi Teknologi Pangan bagi siswa SMA. Kegiatan ini digelar di aula kampus 2 umsida, pada hari senin (15/12/2025).
Workshop ini diikuti oleh siswa dan guru pendamping dari beberapa sekolah menengah di Kabupaten Sidoarjo sebagai upaya membuka wawasan generasi muda mengenai peran strategis teknologi pangan dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan global.

Pangan Jadi Isu Global yang Kian Strategis
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Umsida, Ir Iswanto ST MMT. menegaskan bahwa isu pangan saat ini tidak lagi bersifat lokal, melainkan telah menjadi perhatian global. Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk yang terus meningkat tidak sebanding dengan minat generasi muda untuk terjun di sektor pertanian dan pangan.
Baca Juga: Teknik Elektro Umsida Dampingi Siswi MTsN Probolinggo Susun Karya Tulis Ilmiah
“Kalau ditanya sekarang, adakah yang bercita-cita menjadi petani, biasanya hampir tidak ada. Padahal tanpa petani dan tanpa pangan, kita semua tidak bisa hidup,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa ketahanan pangan tidak hanya berbicara soal produksi bahan pangan, tetapi juga mencakup proses pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi yang aman dan berkelanjutan.
“Pangan itu tidak cukup hanya ditanam dan dipanen, tetapi harus diolah dengan teknologi yang tepat agar aman, berkualitas, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ir Iswanto turut memperkenalkan Fakultas Sains dan Teknologi Umsida sebagai fakultas yang memiliki berbagai program studi yang relevan dengan tantangan masa depan, mulai dari Teknologi Pangan hingga Data Science.
Teknologi Pangan sebagai Ruang Inovasi dan Edukasi
Kaprodi Teknologi Pangan Umsida, Rahmah Utami Budiandari S TP MP. menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjawab pertanyaan mendasar siswa tentang apa itu Teknologi Pangan dan bagaimana prospeknya di masa depan.
“Teknologi pangan itu bukan sekadar memasak, tetapi bagaimana kita mengolah pangan agar aman, bergizi, memiliki nilai tambah, dan bisa diterima masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa bazar produk yang ditampilkan merupakan hasil inovasi mahasiswa Teknologi Pangan dari berbagai semester.
“Produk-produk ini memang kami siapkan agar adik-adik bisa melihat langsung hasil karya mahasiswa kami, dari semester awal hingga akhir,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Rahmah berharap siswa mendapatkan gambaran nyata tentang dunia perkuliahan dan peluang karier di bidang Teknologi Pangan.
Prospek Bisnis dan Karier Pangan di Era Generasi Z

Pemateri pertama, Dr Lukman Hudi STP MMT memaparkan bahwa Generasi Z memiliki peluang besar di industri pangan karena dekat dengan teknologi dan cepat membaca tren pasar.
“Generasi Z ini sangat peduli dengan kesehatan. Maka produk pangan sehat, rendah kalori, tinggi protein, dan berbasis nabati akan terus berkembang,” jelasnya.
Ia juga menyoroti berkembangnya model bisnis pangan berbasis digital seperti ghost restaurant dan layanan katering daring.
“Sekarang bisnis pangan tidak harus punya restoran besar. Dengan konsep ghost restaurant, modal bisa kecil tapi pasarnya luas,” ujarnya.
Menurut Dr. Lukman, industri pangan akan selalu bertahan dalam kondisi apa pun.
“Dalam kondisi apa pun, manusia tetap butuh makan. Karena itu industri pangan tidak akan pernah mati,” tegasnya.
Baca Juga: Teknologi Pangan Umsida Gelar Workshop Asta Cita, Ajak Siswa SMA Kenali Peran Pangan Masa Depan
Peran Teknologi Pangan dalam Keamanan dan Keberlanjutan
Sementara itu, Dr Poppy Diana Sari, STP MP. menekankan pentingnya peran Teknologi Pangan dalam menjaga keamanan dan mutu pangan.
“Pangan itu pasti mengandung mikroba. Kalau tidak dikendalikan dengan baik, bisa menyebabkan keracunan dan membahayakan kesehatan,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa penerapan sistem keamanan pangan seperti HACCP menjadi hal yang wajib dalam industri pangan.
“Teknologi pangan hadir untuk memastikan produk pangan aman, mulai dari bahan baku, proses, sampai ke konsumen,” katanya.
Dr. Poppy juga menyoroti pentingnya inovasi pangan sehat dan pemanfaatan bahan lokal.
“Kita sebenarnya sangat kaya bahan pangan lokal. Tinggal bagaimana kita mengolahnya agar lebih sehat dan bernilai tambah,” ujarnya.
Selain itu, pengolahan limbah pangan menjadi produk bernilai tambah seperti bioenergi dinilai sejalan dengan konsep zero waste dan pangan berkelanjutan.
Mendorong Generasi Muda Masuk Dunia Pangan
Melalui workshop ini, Umsida berharap generasi muda dapat melihat Teknologi Pangan sebagai bidang yang menjanjikan, baik dari sisi karier maupun kontribusi nyata bagi masyarakat.
Teknologi Pangan dinilai memiliki peran penting dalam menjawab tantangan pangan global, meningkatkan kualitas hidup, serta mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Fakultas Sains dan Teknologi Umsida dalam memperkenalkan dunia sains dan teknologi kepada generasi muda sekaligus menyiapkan calon-calon inovator pangan masa depan.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh


















