Banyak Motor Brebet Setelah Isi BBM, Ini Analisis Pakar Umsida

Fst.umsida.ac.id – Dalam beberapa pekan terakhir, banyak pengendara motor yang mengeluh lantaran kendaraan mereka yang brebet setelah mengisi BBM jenis pertalite.

Tak hanya sedikit, ternyata motor brebet ini terjadi secara massal di beberapa kabupaten khususnya Jawa Timur seperti Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, hingga Malang.

Banyak bengkel melaporkan antrean servis dengan gejala serupa yakni mesin tersendat, tenaga hilang, hingga mogok total setelah pengendara mengisi bahan bakar jenis pertalite.

Fenomena yang terjadi serentak di banyak daerah ini menjadi perhatian, termasuk di kalangan akademisi teknik mesin.

Kondisi tersebut dinilai tidak normal karena biasanya kerusakan mesin terjadi secara individual, bukan masif dan berbarengan.

Bahan Bakar Bisa Jadi Salah Satu Faktor Motor Brebet
motor brebet (Pexels) 1
Ilustrasi: Pexels

Dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Eng Rachmat Firdaus ST MT turut menyoroti hal itu.

“Wajar jika ini menjadi keresahan pada pengguna motor berbahan bakar bensin. Korbannya banyak, cakupan wilayah juga luas, waktunya juga bersamaan. Ini jadi perhatian di dunia otomotif,” terangnya.

Pada motor berbahan bakar bensin memiliki sistem gasolin dengan merek yang beragam di pasaran sesuai marketnya.

“Bahan bakar gasolin memiliki sistem pembakaran yang terdiri dari peralatan sistem pembakar motor itu sendiri dan juga ada faktor eksternal dari bahan bakar,” tutur dosen lulusan S3 Kanazawa University, Japan itu.

Jika ada salah satu komponen yang mengalami gangguan, pasti motor juga akan mengalami gangguan.

“Sehingga bisa dipastikan bahwa jika komponen sistem kerja dengan baik dan  bahan bakar sesuai dengan spek motor, maka mesin akan berjalan,” ujarnya.

Namun, kata Dr Rachmat, jika ada masalah motor brebet dan kejadiannya yang cukup masif, maka fenomena tersebut menimbulkan tanda tanya besar.

“Salah satu faktor brebet ini bisa dipengaruhi oleh jenis bahan bakar. Jika bahan bakar yang dipakai tidak sesuai dengan spek motor, maka akan membuat kinerja mesin kurang optimal  bahkan mati total,” tuturnya.

Motor berbasis gasolin, menurut Dr Rachmat, diperlukan oktan yang tinggi untuk mencapai performa yang baik.

Jika oktannya rendah, maka akan mengalami knocking atau suara ketukan atau getaran yang timbul akibat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin ini.

Etanol Tidak Menyebabkan Motor Brebet
motor brebet (Pexels) 1
Ilustrasi: Pexels

Menanggapi kebijakan terbaru yang mencampurkan bahan bakar gasolin dengan etanol, Dr Rachmat menyebut bahwa dalam kajian ilmiah, hal tersebut tidak apa-apa.

“Dari sisi positifnya, etanol bisa meningkatkan nilai oktan bahan bakar. namun kelemahannya oktan memiliki nilai kalor yang rendah sehingga akan  mengurangi daya,” terangnya.

Dr Rachmat berpendapat bahwa bahan bakar yang dicampur dengan  bahan lain yang tidak sesuai speknya dapat berakibat buruk pada mesin karena dalam motor bensin, terdapat ECU (Electronic Control Unit).

“Jadi semua ada sensornya, semua peralatan dikontrol oleh ECU dan di-setting sesuai dengan spek bahan bakar. Jika ada perubahan bahan bakar, maka ECU tidak bisa membaca dengan kondisi seharusnya, ini yang bisa membuatkan motor brebet,” jelas Dr Rachmat.

Lebih lanjut Ia menjelaskan sebuah kasus ketika bahan bakar dicampur dengan air, maka dapat dipastikan bahwa motor tersebut tidak bisa beroperasi dengan baik, bukan hanya brebet, namun tidak bisa digunakan.

Tapi kalau bahan bakar tersebut tercampur zat lain, juga bisa menyebabkan kondisi buruk, motor brebet.

“Kalau bahan bakar itu dicampur etanol, menurut saya tidak masalah. Tidak ada kasus motor brebet karena campuran etanol,” kata dosen pengampu Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar itu.

Jika ada gejala motor brebet, ia menyarankan agar pengguna kendaraan mengganti bahan bakar, lebih baik memilih bahan bakar dengan kadar oktan yang tinggi.

Lihat juga: Tentang Kasus Pertamax Oplosan, Pakar Umsida Beri Komentar

“Jadi bersihkan dulu bahan bakar yang lama, lalu ganti dengan bahan bakar yang baru dengan nilai oktan yang lebih tinggi,” pungkasnya.

Penulis: Romadhona S.

Bertita Terkini

Teknologi Pangan Jadi Peluang Strategis Gen-Z Hadapi Tantangan Pangan Masa Depan
December 16, 2025By
Tesla Valve Karya Laboran Umsida Tampil di KILab 2025, Perpaduan Inovasi Teknik Sipil dan Teknologi Pangan
December 11, 2025By
Inovasi Mesin Uji Getaran Umsida Masuk Diseminasi Nasional KILab 2025
December 10, 2025By
DAD XXX IMM Teknik Al-Farabi Bentuk Kader Kritis dan Berintegritas Lewat Pembinaan Tiga Hari
December 7, 2025By
Opening Ceremony Darul Arqom Dasar XXX IMM Komisariat Al-Farabi Resmi Dimulai
December 6, 2025By
MASTAKOM IMM AL-Farabi Umsida 2025 “Menemukan ‘Why’ dalam wadah perjuangan”
December 1, 2025By
SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 24, 2025By
Menguatkan Literasi Digital Akademik, FST Umsida Hadirkan Pelatihan Writing for Scopus Indexed Journals
November 15, 2025By

Prestasi

Pojok Statistik Umsida Berkolaborasi dengan BPS Sidoarjo, Tim NELTI Sukses Masuk Top 10 KISI 2025
December 3, 2025By
Tim MADE Umsida Masuk Top 10 KISI 2025 Berkat Inovasi PLUTO untuk Pertanian Berkelanjutan
November 28, 2025By
PLUTO, Karya Inovatif Tim MADE Umsida yang Berhasil Raih Juara 2 LKTTG Kabupaten Sidoarjo
November 27, 2025By
Prestasi Zainul Abidin Melesat di Tingkat Internasional Melalui Shell Eco Marathon
November 25, 2025By
Fokus Belajar dan Konsistensi, Anjani Raih Predikat Wisudawan Terbaik FST Umsida
November 21, 2025By
Wisudawan Terbaik FST Umsida Tri Ayu Widiana Raih IPK Hampir Sempurna
November 17, 2025By
Tim IMEI Umsida Kembali Menorehkan Prestasi, Raih Juara 2 di KMHE 2025 UNEJ!
October 28, 2025By
Mahasiswa Teknik Mesin Umsida Ciptakan Solusi Sampah Plastik dan Menjadi Juara Nasional
October 10, 2025By