Fst.umsida.ac.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur memberikan penghargaan kepada Pojok Statistik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sebagai unit layanan berkinerja tinggi pada tahun 2024. Penghargaan ini menempatkan Pojok Statistik Umsida sebagai salah satu unit terbaik di Indonesia.
Penghargaan diserahkan pada Kamis (09/01/2025) kepada Ketua Pojok Statistik Umsida, Dr Suprianto SSiMSi, CSA, setelah proses visitasi yang dilakukan oleh BPS Jawa Timur pada September lalu.
Menurut Dr Suprianto, atau yang akrab disapa Dr Anto, penghargaan ini di luar ekspektasi. “Jujur saya terkejut karena saya bekerja bukan untuk mengejar penghargaan. Saya anggap ini sebagai hadiah dari keikhlasan kami dalam bekerja. Tidak menyangka bisa mengungguli beberapa kampus besar,” ungkapnya.
Baca juga: BPS Sidoarjo Perpanjang Kerja Sama dengan Umsida, Banyak Kegiatan Baru
Layanan Baru, Prestasi Besar
Pojok Statistik Umsida yang baru berdiri pada tahun 2023 berhasil mencetak prestasi besar. Unit ini didesain untuk mendukung berbagai aktivitas akademik dan non-akademik di Umsida, mulai dari edukasi dan literasi statistik hingga konsultasi riset.
“Awalnya kami tidak mengetahui bahwa visitasi tersebut adalah bagian dari penilaian. Baru seminggu sebelum kunjungan kami diberi tahu bahwa akan ada penilaian, sedangkan kami belum mempersiapkan apa pun. Semua berjalan secara alami,” jelas DrAnto.
Layanan Pojok Statistik Umsida meliputi berbagai program, seperti edukasi statistik, sosialisasi, konsultasi riset, hingga webinar internasional. Selain itu, layanan ini juga menyediakan data pendukung bagi universitas untuk keperluan akreditasi.
“Kami membantu kebutuhan mahasiswa dalam riset dan mendukung data statistik untuk akreditasi universitas,” tambahnya.
Pencapaian dari 30 Indikator Penilaian
Dalam proses penilaian yang dilakukan BPS Jawa Timur, terdapat 30 indikator yang menjadi standar. Dari jumlah tersebut, Pojok Statistik Umsida berhasil memenuhi 19 indikator secara akurat. Enam indikator lainnya tidak terpenuhi akibat kendala administrasi, sementara lima indikator dianggap kurang maksimal tetapi tetap diloloskan.
“Kami masih kurang memahami aturan administratif saat kunjungan, misalnya kewajiban pengisian buku tamu. Namun, kami memiliki dokumentasi berupa foto untuk setiap kunjungan klien,” ujar Dr Anto.
Meski terdapat kekurangan, Pojok Statistik Umsida tetap berhasil meraih skor tinggi, yakni 2,83 dari total skor 3. “Alhamdulillah, walaupun layanan ini masih baru, kami sudah mendapat penghargaan sebagai unit berkinerja tinggi,” ungkapnya dengan rasa syukur.
Strategi Peningkatan Layanan di Pojok Statistik
Meski telah mencapai prestasi, Pojok Statistik Umsida tidak berhenti berinovasi. Dr Anto mengungkapkan bahwa timnya akan memperbaiki beberapa aspek berdasarkan catatan dari tim penilai. Fokus utama adalah melengkapi dokumen terkait aktivitas layanan agar seluruh indikator dapat terpenuhi.
“Kami ingin lebih tertib dalam administrasi dan menyesuaikan program kami dengan indikator BPS, sehingga ke depan 30 indikator bisa terpenuhi,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya evaluasi berbasis data. “Evaluasi harus berdasarkan fakta, bukan persepsi. Jika dinilai, kami ingin memiliki data yang solid untuk mendukung kegiatan kami,” tambahnya.
Kontribusi bagi Umsida dan Mahasiswa
Pojok Statistik Umsida juga telah memberikan kontribusi besar bagi Umsida. Salah satu pencapaian adalah publikasi artikel ilmiah mahasiswa Umsida yang masuk dalam 30 besar artikel ilmiah nasional. Artikel ini merupakan hasil bimbingan tim Pojok Statistik Umsida bersama BPS.
“Artikel ini ditulis oleh agen statistik yang merupakan mahasiswa Umsida. Ini menunjukkan manfaat besar dari pembimbingan yang kami lakukan,” ujar Dr Anto.
Selain itu, Pojok Statistik Umsida juga berencana meningkatkan kualitas layanan internal, seperti mendukung mahasiswa dengan latar belakang ekonomi yang beragam. Salah satu caranya adalah memetakan kekuatan ekonomi mahasiswa berdasarkan program studi yang mereka pilih.
“Dengan data ini, Umsida bisa memiliki referensi untuk menentukan UKT yang lebih tepat sasaran,” jelasnya. Hal ini bertujuan agar tidak ada mahasiswa yang kesulitan membayar UKT menjelang ujian, sekaligus mencari solusi berdasarkan data, bukan asumsi.
Inovasi untuk Eksternal dan Internal
Ke depannya, Pojok Statistik Umsida akan terus berinovasi untuk mendukung berbagai pihak. Di tingkat eksternal, mereka berencana memetakan kekuatan ekonomi Sidoarjo untuk memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah. Hal ini bertujuan agar pembangunan ekonomi di Sidoarjo lebih terarah dan efektif.
“Misalnya, kita ingin mengetahui sektor ekonomi mana yang bisa diperkuat di Sidoarjo. Rekomendasi berbasis data ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah daerah,” jelas Dr Anto.
Di tingkat internal, layanan ini akan memberikan dukungan kepada program studi di Umsida melalui pelatihan dan workshop pengolahan data. Workshop ini diharapkan dapat membantu program studi untuk melakukan survei kepuasan mahasiswa, yang menjadi salah satu tantangan saat akreditasi.
“Kami ingin prodi di Umsida bisa mandiri dalam mengolah data survei, sehingga dapat memberikan hasil yang valid dan dapat digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan,” tambahnya.
Baca Juga: Efektivitas Media Edutainment dalam Pembelajaran Matematika Selama Pandemi
Rencana Pengembangan ke Depan
Setelah meraih penghargaan ini, Pojok Statistik Umsida akan memperluas jangkauan layanannya. Salah satu rencana adalah mengadakan webinar hybrid, yang sebelumnya hanya dilakukan secara daring. Selain itu, mereka akan terus mengembangkan program untuk mendukung penelitian mahasiswa dan dosen.
“Kami ingin terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas, baik untuk Umsida maupun masyarakat Sidoarjo,” tutup Dr. Anto.
Penulis: Romadhona S.
Editor: Ifa