Fst.umsida.ac.id – Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan keterampilan digital bagi masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah kejuruan. Tim Abdimas Umsida menggelar pelatihan bertajuk “Animasi dengan Pen Tablet” yang menyasar guru dan siswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) SMK Muhammadiyah 2 Taman, Sidoarjo. (25/07/2025)
Kegiatan berlangsung di Auditorium SMK Muhammadiyah 2 Taman dan diikuti oleh guru DKV serta 30 siswa DKV. Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan animasi 2D menggunakan pen tabletsebuah perangkat penting yang semakin relevan dalam dunia desain dan industri kreatif.
Melalui kegiatan ini, Umsida turut mendukung peningkatan kapasitas guru dalam penyampaian materi yang lebih interaktif dan mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan animasi digital sejak dini.
Baca Juga: Apakah Beras Oplosan Juga Disebabkan Karena Kualitas Beras di Indonesia Buruk?
Kolaborasi lintas prodi dan mahasiswa
Tim pengabdian terdiri dari dosen lintas program studi, yaitu dari Program Studi Informatika dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Ketua pengabdian adalah Novia Ariyanti SSi MPd, didampingi oleh dua anggota dosen yaitu Nuril Lutvi Azizah SSi MSi, yang sekaligus menjadi narasumber utama, serta Dr Tri Linggo Wati SPd MPd. Tak hanya itu, lima mahasiswa Umsida juga dilibatkan sebagai tim pelaksana, yakni Masyitah Lailil Syafitri, Nadtasya Faaizah Aqilah, Julia Atmaranti, Mohammad Fikri Setiawan, dan Hanif As Shoqri.
Keterlibatan mahasiswa memberikan warna tersendiri pada pelatihan. Mereka tak hanya membantu teknis pelaksanaan, tetapi juga menjadi mentor pendamping bagi peserta selama sesi praktik. Kehadiran mahasiswa menjadikan pelatihan terasa lebih akrab, interaktif, dan kolaboratif.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Sukses Moch. Siddiq Hamid, Wisudawan Terbaik FST Informatika
Mengenal teknik animasi dari dasar hingga praktik
Sesi pelatihan dibuka dengan pengenalan dasar penggunaan pen tablet mulai dari kalibrasi perangkat, sensitivitas tekanan, hingga teknik menggambar seperti sketsa, inking, dan pewarnaan. Peserta juga diperkenalkan dengan cara kerja layer agar proses desain lebih rapi dan efisien.
Materi berlanjut ke teknik animasi 2D menggunakan aplikasi open-source Pencil2D. Peserta belajar membuat storyboard, mendesain karakter, serta melakukan compositing dasar.
Mereka juga mencoba langsung menambah frame, menggandakan gerakan, memahami fitur onion skin, dan mengatur frame per second (FPS). Selama praktik, peserta aktif mencoba dan mengeksplorasi secara langsung, dibimbing oleh tim dosen dan mahasiswa Umsida.
Tidak hanya fokus pada teknik tradisional frame-by-frame, peserta juga diperkenalkan pada metode animasi tulang (bone animation) dengan menggunakan platform seperti Canva dan Toons.ai. Metode ini membuka wawasan baru bagi guru dan siswa tentang alternatif pembuatan animasi yang cepat dan efisien, khususnya untuk presentasi visual atau materi pembelajaran digital.
Pelatihan berkelanjutan dan tugas mandiri
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan satu hari, tetapi merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang berkelanjutan. Pada akhir sesi, peserta diberi tugas mandiri berupa pembuatan animasi pendek dengan tema bebas yang akan dikumpulkan dan dievaluasi pada pertemuan selanjutnya.
Tugas ini bertujuan untuk mengukur pemahaman peserta sekaligus memotivasi mereka untuk mengembangkan kreativitas dan konsistensi dalam proses belajar.
Selama kegiatan berlangsung, suasana pelatihan tampak semangat dan penuh antusias. Peserta secara aktif bertanya, berdiskusi, dan menunjukkan minat tinggi dalam proses produksi animasi. Tim Abdimas Umsida pun memberikan pendampingan intensif dan memastikan semua peserta dapat mengikuti proses tanpa hambatan.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Sederhana untuk Mengurangi Paparan Mikroplastik Menurut Ahli Umsida
Jembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan industri kreatif
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran Umsida dalam menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan praktis industri kreatif, khususnya dalam ranah visual dan multimedia.
Pelatihan animasi digital berbasis pen tablet bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga menanamkan semangat eksplorasi, inovasi, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Melalui kegiatan pengabdian ini, Umsida berharap dapat terus memperluas dampak dan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak tingkat sekolah.
Ke depan, pelatihan serupa direncanakan akan diperluas ke sekolah-sekolah lain sebagai bentuk sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan dunia pendidikan.
Editor: Annifa Umma’yah Bassiroh