Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Berpotensi Jadi Pewarna Alami Melalui Kombinasi Pelarut Air dan Etanol

Fst.umsida.ac.id – Permintaan terhadap pewarna makanan alami terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan. Dalam menjawab kebutuhan tersebut, penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Brawijaya yang terdiri dari Syarifa Ramadhani Nurbaya, Widya Dwi Rukmi Putri, dan Erni Sofia Murtini mengkaji pengaruh campuran pelarut air (aquades) dan etanol terhadap karakteristik ekstrak betasianin dari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).

Penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 19 No. 3 Tahun 2018 dan bertujuan mengevaluasi rasio terbaik pelarut untuk mendapatkan ekstrak dengan kualitas warna dan kandungan senyawa aktif terbaik, sekaligus menekan senyawa pengganggu seperti pektin yang memengaruhi viskositas.

Pigmen Betasianin sebagai Pewarna Alami Ramah Lingkungan

Ilustrasi: Ai

Kulit buah naga merah diketahui mengandung pigmen betasianin, pigmen alami yang menghasilkan warna merah-ungu yang stabil pada pH 3–7. Pigmen ini memiliki potensi tinggi untuk dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami yang aman bagi kesehatan. Namun, dalam proses ekstraksi, kandungan senyawa lain seperti pektin turut terekstrak dan menyebabkan peningkatan viskositas.

Baca Juga: Uji Konsentrasi Tepung Sawi Hijau terhadap Karakteristik Roti Tawar

Untuk mengatasi hal tersebut, campuran pelarut aquades-etanol digunakan agar dapat mengekstraksi betasianin secara selektif sekaligus mengurangi kadar pektin yang ikut terlarut.

Rasio Pelarut Menentukan Kandungan Betasianin dan Stabilitas Warna

Penelitian ini menggunakan enam rasio campuran pelarut, mulai dari 100:0 hingga 0:100 (aquades:etanol v/v). Hasilnya menunjukkan bahwa rasio 20:80 (aquades:etanol) memberikan karakteristik terbaik pada ekstrak yang dihasilkan, dengan kandungan betasianin tertinggi yaitu 99,27 mg/L. Nilai kemerahan (a+) mencapai 49,78, dan nilai hue 14,02° yang menunjukkan intensitas warna merah-ungu optimal.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan etanol dalam jumlah tinggi membantu mengendapkan pektin dan meningkatkan efisiensi pigmen tanpa kehilangan kualitas warna.

Penurunan Kadar Pektin dan Viskositas Ekstrak

Pektin merupakan polisakarida larut air yang secara alami terdapat dalam dinding sel tanaman. Dalam penelitian ini, peningkatan rasio etanol berbanding lurus dengan penurunan kadar pektin dalam ekstrak. Pada rasio 20:80, kadar pektin mencapai titik terendah yaitu 0,48%.

Rendahnya kadar pektin berimplikasi pada viskositas yang lebih rendah pula, yaitu 2,25 cP, yang artinya larutan ekstrak menjadi lebih encer dan mudah ditangani untuk proses formulasi lebih lanjut. Hasil ini memperkuat pemahaman bahwa pelarut organik seperti etanol mampu menurunkan kestabilan koloidal pektin dan mencegah penggumpalan dalam ekstrak.

Warna dan Stabilitas Ekstrak Meningkat dengan Kombinasi Pelarut

Ilustrasi: Ai

Perlakuan rasio pelarut juga berpengaruh signifikan terhadap nilai kecerahan (L), kekuningan (b+), dan tingkat kemerahan (a+). Ketiganya mencapai nilai tertinggi pada rasio 20:80, yang memberikan warna merah-ungu cerah khas betasianin. Kombinasi ketiga parameter tersebut memperkuat visual warna yang menarik untuk diaplikasikan dalam produk makanan.

Peningkatan kualitas warna ini menunjukkan bahwa pengaruh pelarut terhadap struktur pigmen bersifat krusial. Etanol dalam konsentrasi tinggi terbukti mempercepat pengendapan senyawa yang mengganggu dan mempertahankan intensitas pigmen.

Aplikasi Luas dalam Industri Pangan dan Potensi Hilirisasi

Ekstrak betasianin dari kulit buah naga merah memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pewarna makanan alami dalam produk olahan seperti minuman, permen, dan produk bakery. Penggunaan limbah pertanian seperti kulit buah naga juga mendukung prinsip zero waste dan keberlanjutan.

Baca Juga: Prodi Agroteknologi Umsida Gelar Edufair 2025, Dorong Hidroponik Sebagai Solusi Pertanian Masa Depan

Dengan parameter terbaik yang terdiri dari kandungan betasianin tinggi, viskositas rendah, warna cerah, dan kandungan pektin minimal, hasil riset ini dapat dijadikan dasar dalam formulasi produk pangan yang lebih aman dan alami. Ekstrak ini juga berpotensi digunakan dalam industri kosmetik sebagai pewarna alami yang ramah lingkungan.

Sumber: Jurnal “Pengaruh campuran pelarut air (aquades) dan etanol terhadap karakteristik ekstrak betasianin dari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).”

Penulis: Uba

Bertita Terkini

Pojok Statistik Umsida Peringkat 7 Nasional Berkat Kolaborasi dan Dedikasi
March 25, 2025By
BEM FST Umsida Tebar Kebahagiaan di Panti Asuhan Istiqomah Sidoarjo
March 24, 2025By
Bedah Riset Keamanan Pangan Keluarga dan Anak di Sidoarjo
March 14, 2025By
Pemanfaatan Teknologi ColdFusion dalam Pembuatan Web Deteksi Gejala Penyakit
March 10, 2025By
Revolusi Pendidikan Chat GPT AI dan Dampaknya pada Kurikulum Teknik Sipil
March 9, 2025By
11 Hukum Strategi Branding Efektif untuk Membangun Merek yang Kuat di Era Digital
March 8, 2025By
Makanan Tren Pangan Masa Depan dan Adaptasi Teknologi Pangan dengan Permintaan Pasar
March 6, 2025By
Kerja di Dunia Teknik Industri: Mengenal Jurusan dan Peluang Karier
March 4, 2025By

Prestasi

Pojok Statistik Umsida Peringkat 7 Nasional Berkat Kolaborasi dan Dedikasi
March 25, 2025By
Berangkat Bawa Diri, Pulang Bawa Piala: Tim Tafana Juara 3 LKTIN di Instiper Yogyakarta
February 5, 2025By
Warek 1 Sekaligus Dosen Teknik Industri Umsida, Prof Dr Hana Catur Wahyuni, Resmi Raih Gelar Guru Besar
December 19, 2024By
Yudisium FST Umsida: Prestasi Gemilang dengan IPK Tertinggi Fakultas dan Program Studi
October 16, 2024By
Jenggolo Team UMSIDA: Perjalanan Penuh Semangat dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi
March 6, 2024By
IMEI Creativity: Melaju Gemilang di Sirkuit Ancol, Namun Drama Kegagalan Mewarnai Perjalanan Menuju Puncak!
March 6, 2024By
Persembahan Gemilang: Tim IMEI Umsida Memborong Prestasi di Kompetisi Mobil Listrik Internasional Shell Eco Marathon 2023
March 5, 2024By
Prestasi Gemilang Tim Pencak Silat Umsida di Pomprov Jatim 2023: Raih Emas dan Perunggu, Masuk Posisi Ke-8 dari 108 Universitas
January 12, 2024By