Fst.umsida.ac.id – Dr Lukman Hudi STP MMT, dosen Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FST umsida), baru saja meraih gelar Doktor di bidang Pengembangan Agroindustri dari Universitas Brawijaya. Keberhasilan ini menambah kebanggaan bagi Umsida dan semakin memperkuat posisi universitas dalam pengembangan riset yang mendukung sektor pertanian dan industri pangan di Indonesia.
Img: Pribadi
Perjalanan Studi S3 Dr Lukman Hudi
Dr Lukman menceritakan perjalanan panjang yang ia tempuh untuk meraih gelar doktor. “Studi S3 saya memakan waktu hampir 7 tahun, yang penuh dengan tantangan. Selain pekerjaan saya sebagai dosen dan beberapa tanggung jawab lainnya, saya juga menghadapi hambatan besar di masa pandemi COVID-19. Namun, meskipun banyak kesulitan yang dihadapi, saya tetap berkomitmen untuk menyelesaikan studi ini,” ujarnya.
Baca Juga: Dr Alfan Raih Gelar Doktor dengan IPK 3.91, Buktikan Profesionalisme di Tengah Tugas Struktural
Meskipun studi S3 seringkali memerlukan waktu yang panjang, Dr Lukman berhasil menyelesaikannya berkat ketekunan dan kerja kerasnya. Ia menekankan pentingnya memiliki disiplin yang tinggi, terutama dalam manajemen waktu, untuk dapat menyelesaikan studi tepat waktu sembari menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawab.
Fokus Penelitian: Pengembangan Agroindustri Berkelanjutan
Dalam disertasinya, Dr. Lukman mengangkat topik tentang pengembangan agroindustri berbasis bahan pangan lokal. Judul disertasinya adalah “Pemanfaatan Rumput Laut Kerasia Verrucosa sebagai Substrat Probiotik dan Nutrisi Pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei).” Penelitian ini mengkaji potensi rumput laut sebagai bahan tambahan dalam industri budidaya udang untuk meningkatkan kualitas dan hasil panen, serta memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan.
“Saya memilih fokus penelitian ini karena semakin tingginya permintaan terhadap produk pangan berkelanjutan yang tidak hanya memiliki nilai ekonomis, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan menggunakan bahan pangan lokal yang lebih mudah diakses, kita bisa mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor, serta memberikan solusi yang lebih efisien dalam meningkatkan ketahanan pangan,” ungkap Dr. Lukman.
Tantangan dalam Menempuh Studi S3
Selama menempuh studi S3, Dr. Lukman mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah waktu yang terbatas untuk melakukan penelitian. “Sebagai dosen dengan berbagai kewajiban di kampus, serta kegiatan lain di luar kampus, saya harus bisa membagi waktu sebaik mungkin. Salah satu kunci untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengelola waktu dengan disiplin dan tetap fokus pada tujuan utama,” jelasnya.
Selain itu, pandemi COVID-19 yang memaksa banyak kegiatan dilakukan secara daring juga menjadi tantangan tersendiri. “Penelitian yang membutuhkan interaksi langsung dengan lapangan atau petani, menjadi terbatas selama pandemi. Namun, berkat teknologi, saya bisa menghubungi petani dan melakukan wawancara atau diskusi secara virtual,” tambahnya.
Dukungan dari Keluarga dan Rekan Sejawat
Di balik pencapaian ini, Dr Lukman tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan rekan sejawatnya yang selalu memberikan dukungan moral dan akademik. “Dukungan dari keluarga sangat besar. Mereka memahami bahwa proses ini membutuhkan banyak waktu dan energi. Selain itu, rekan-rekan sejawat di Fakultas Sains dan Teknologi umsida juga memberikan dukungan yang sangat berarti,” ungkapnya.
Dukungan dari Umsida juga sangat membantu proses penelitian dan studi Dr. Lukman. “umsida memberikan kesempatan yang luas bagi dosen untuk terus mengembangkan keilmuan. Fasilitas yang memadai dan kolaborasi yang erat antara dosen juga sangat mendukung saya dalam menyelesaikan penelitian ini,” jelasnya.
Prospek Agroindustri di Indonesia
Dr Lukman percaya bahwa pengembangan agroindustri di Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah, khususnya dengan adanya potensi besar di sektor pertanian yang belum tergali secara maksimal. “Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan dengan teknologi yang tepat, sektor agroindustri dapat berkembang pesat. Kami dapat memanfaatkan bahan lokal untuk menghasilkan produk yang lebih bernilai dan ramah lingkungan,” ujar Dr Lukman.
Dengan penerapan teknologi terkini, seperti bioteknologi dan sistem pertanian presisi, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan hasil pertanian dan daya saing produk agroindustri di pasar global.
Setelah meraih gelar doktor, Dr Lukman berencana untuk melanjutkan riset di bidang pemanfaatan bahan pangan lokal untuk meningkatkan kualitas produk pangan. “Saya juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan beberapa institusi riset dan industri baik di dalam maupun luar negeri, untuk mengembangkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dalam sektor pertanian,” ujarnya.
Baca Juga: Wisata Kampus Umsida Mengenalkan Dunia Perkuliahan kepada Siswa SMAN 1 Tarik
Dr Lukman berharap bahwa hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam praktik pertanian sehari-hari dan memberikan manfaat bagi petani serta industri pangan di Indonesia. “Saya ingin terus berkontribusi dalam pengembangan riset agroindustri yang berkelanjutan, sehingga dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih produktif dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Pesan untuk Mahasiswa Teknik Pangan UMSIDA
Sebagai seorang dosen yang telah melalui perjalanan panjang dalam menempuh pendidikan, Dr Lukman memberikan pesan kepada mahasiswa Teknologi Pangan Umsida yang sedang menyusun tugas akhir atau berminat melanjutkan studi ke jenjang S3. “Pendidikan tinggi adalah investasi untuk masa depan. Jangan takut untuk menghadapi tantangan, karena tantangan itulah yang akan membentuk kita menjadi lebih kuat. Teruslah belajar, berinovasi, dan jangan pernah berhenti untuk mencapai impian kalian,” pesan Dr Lukman dengan penuh semangat.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh