Inovasi Mesin Extruder Ramah Lingkungan untuk Filamen 3D Printing Berkualitas Tinggi

Fst.umsida.ac.id – Teknologi 3D printing telah menjadi salah satu inovasi yang berpengaruh besar dalam dunia manufaktur. Salah satu komponen kunci dalam teknologi ini adalah filamen, bahan dasar yang digunakan untuk mencetak berbagai produk. Filamen umumnya dibuat melalui mesin extruder, alat yang dirancang untuk mengubah bahan mentah menjadi produk siap pakai dalam bentuk kawat panjang.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, sebuah mesin extruder baru berhasil dirancang untuk meningkatkan efisiensi produksi filamen 3D printer.

“Mesin ini menggunakan mekanisme screw tunggal yang mampu menghasilkan filamen dengan diameter 1,77 mm, yang sesuai dengan standar 3D printer saat ini,” demikian dikutip dari laporan penelitian tersebut. Mesin ini dirancang untuk memproses bahan plastik daur ulang, memberikan solusi inovatif untuk mengurangi limbah plastik sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

Bagaimana Mesin Ini Bekerja?

Mesin extruder ini bekerja dengan mekanisme sederhana namun efektif. Bahan plastik daur ulang dalam bentuk pellet dimasukkan ke dalam hopper, lalu didorong melalui barrel menggunakan sistem screw tunggal. Dalam barrel, bahan dipanaskan hingga mencair sebelum dibentuk menjadi filamen melalui cetakan (die). Kecepatan motor dan sistem pendinginan dirancang sedemikian rupa untuk menjaga kualitas filamen yang dihasilkan.

Proses ini menggunakan material stainless steel 304 untuk barrel, yang mampu menahan tekanan hingga 70 MPa. Sistem pendinginan pada bagian feed throat juga mencegah bahan menempel, memastikan aliran material tetap lancar. Hasil akhirnya adalah filamen dengan diameter presisi tinggi yang siap digunakan untuk 3D printing.

“Desain mesin ini telah melalui uji simulasi mekanik untuk memastikan keamanan dan efisiensi produksinya,” tulis laporan tersebut. Dengan kecepatan screw 5 RPM, mesin ini mampu menghasilkan 1,5 kg filamen per jam, menjadikannya solusi praktis untuk kebutuhan skala kecil hingga menengah.

 Apa Manfaatnya untuk Lingkungan dan Industri?

Penggunaan mesin extruder ini memberikan manfaat ganda, baik bagi lingkungan maupun industri manufaktur. Limbah plastik, yang selama ini menjadi masalah besar, kini dapat diolah kembali menjadi filamen 3D printer. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah plastik tetapi juga menciptakan produk dengan nilai tambah.

Dalam dunia industri, mesin ini memungkinkan produksi filamen dengan biaya lebih rendah, menjadikannya pilihan menarik bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang ingin beralih ke teknologi 3D printing. Prototipe produk yang biasanya membutuhkan waktu lama kini dapat dibuat lebih cepat dan hemat biaya. Selain itu, mesin ini dirancang dengan konsumsi daya rendah, yaitu hanya 612 watt, yang membantu mengurangi biaya operasional.

Tantangan dan Potensi Pengembangan

Meskipun inovasi ini menawarkan banyak manfaat, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah potensi kegagalan produk akibat perbedaan kondisi produksi dan simulasi. Dalam penelitian ini, ditemukan adanya perbedaan hasil antara kondisi teoritis dan realitas hingga 15%. Faktor seperti suhu operasi dan kecepatan motor perlu dioptimalkan lebih lanjut untuk meningkatkan konsistensi hasil.

Namun, peluang pengembangan mesin ini tetap besar. Dengan penyempurnaan teknologi, mesin ini dapat disesuaikan untuk memproses berbagai jenis bahan baku, termasuk polimer berbasis bio. Selain itu, integrasi sistem kontrol berbasis IoT dapat memberikan kemampuan monitoring dan penyesuaian otomatis, meningkatkan efisiensi operasional.

Inovasi mesin extruder ini merupakan tonggak penting dalam upaya menggabungkan teknologi manufaktur dengan keberlanjutan lingkungan. Dengan kemampuan menghasilkan filamen berkualitas tinggi dari bahan daur ulang, mesin ini tidak hanya mendukung industri 3D printing tetapi juga menjadi solusi untuk mengatasi limbah plastik. Meskipun masih ada tantangan yang perlu diselesaikan, potensi pengembangannya sangat besar untuk mendukung masa depan manufaktur yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Sumber: Jurnal, Freepik

Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh

Bertita Terkini

FST Umsida Hadirkan Pakar Energi Undiknas Bahas Smart Grid dan Teknologi Ketenagalistrikan Modern
October 5, 2025By
FST Umsida dan Undiknas Denpasar Perkuat Sinergi Riset dan Tridharma Perguruan Tinggi
October 4, 2025By
Arak-arakan Meriah Warnai Closing Ceremony Fortama FST Umsida 2025
September 30, 2025By
Fortama FST 2025 Hadirkan Konsep Baru, 584 Mahasiswa Baru Tunjukkan Kreativitas
September 28, 2025By
Sertijab Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2025/2026 FST Umsida Tandai Regenerasi Kepemimpinan
September 19, 2025By
Mahasiswa Mesin Lulus Kuliah 7 Semester, Lewat Skema HKI Desain Mesin Bakso
September 15, 2025By
Pojok Statistik Umsida Terima Kunjungan BPS RI untuk Tingkatkan Layanan Statistik
September 13, 2025By
Umsida dan BPS Gelar Ngulik 16.0 Bahas Isu Lingkungan dan Pengelolaan Sampah
September 12, 2025By

Prestasi

Dosen Teknik Industri Umsida Raih Gelar Doktor dari ITS, Siap Kontribusi dalam Pengembangan Riset dan Pendidikan
September 25, 2025By
Perjuangan Dini Oktabiyanti Mahasiswa Umsida Berbuah Juara di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
September 7, 2025By
Nauval Akhiri Perjalanan Pencak Silat dengan Medali Emas di Kejuaraan Kanjuruhan Fighter 2025
September 2, 2025By
Husein Qiyamuddin Sabet Juara 2 Pencak Silat Malang Championship 5
August 10, 2025By
Aris Buktikan Mahasiswa Kupu-Kupu Bisa Jadi Wisudawan Terbaik
July 29, 2025By
Roby, Mahasiswa Agroteknologi Umsida, Raih Juara 2 Pomprov Jatim 2025 Cabang Jujitsu
June 9, 2025By
Perjuangan Dua Bulan Terbayar, Rifqi Juara Tiga Kyorugi Senior U-58
June 7, 2025By
Mahasiswa Teknik Mesin Umsida Raih Medali Perunggu Taekwondo di Pomprov III Jawa Timur 2025
June 5, 2025By