Fst.umsida.ac.id – Grand Final Chartistic 2025, ajang lomba carousel infografis data statistik, sukses digelar oleh Pojok Statistik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo di Ruang Rapat Kampus 2 Umsida, pada Selasa (02/07/2025).
Kompetisi ini dirancang untuk mendorong literasi statistik dan kreativitas mahasiswa dalam mengolah data resmi BPS menjadi konten visual informatif. Tak hanya sekadar lomba desain, Chartistic menjadi wadah edukasi yang memadukan ketepatan data, kekuatan visual, dan narasi yang menggugah.
Ajang Puncak Setelah Seleksi Internal yang Ketat
Sebelum sampai pada grand final, lomba Chartistic 2025 telah melalui proses seleksi internal di lingkungan mahasiswa Umsida. Puluhan karya infografis dalam format carousel Instagram masuk ke meja panitia, mengangkat beragam tema statistik mulai dari ketenagakerjaan, sosial, ekonomi, hingga isu-isu lokal Kabupaten Sidoarjo.
Dari proses seleksi tersebut, tiga karya terbaik dipilih sebagai finalis untuk dipresentasikan langsung di hadapan dewan juri. Ketiga finalis tersebut menunjukkan kemampuan visualisasi data yang kuat, dipadukan dengan narasi dan desain yang komunikatif.
Pada akhirnya, Yunita Wulandari dinobatkan sebagai Juara 1 lewat karyanya bertema Goes to Sensus Ekonomi 2026, yang menggambarkan struktur perekonomian Kabupaten Sidoarjo dengan pendekatan visual yang ramah pembaca dan edukatif.
Baca Juga: Pojok Statistik Umsida Peringkat 7 Nasional Berkat Kolaborasi dan Dedikasi
Kolaborasi Strategis Hadirkan Data di Jantung Kampus
Pojok Statistik merupakan ruang layanan resmi yang hadir di lingkungan kampus untuk menjembatani kebutuhan akses data statistik bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti. Layanan ini memudahkan sivitas akademika dalam memperoleh data BPS dari berbagai sektor seperti sosial, ekonomi, kependudukan, hingga pembangunan.
Dalam sambutannya, Kepala BPS Kabupaten Sidoarjo, Mohamad Isma’il, SSi MEc, menegaskan bahwa kehadiran Pojok Statistik bukan sekadar simbol kerja sama kelembagaan, melainkan langkah strategis dalam membudayakan pemanfaatan data dalam aktivitas akademik dan pengambilan kebijakan.
“Data tidak boleh berhenti di meja pengumpul, tetapi harus mengalir dan dimanfaatkan. Dengan adanya pojok statistik di kampus, kami berharap mahasiswa bisa belajar memahami data sejak dini, bukan hanya sebagai angka, tapi sebagai pijakan kebijakan dan inovasi,” ujarnya.
Data untuk Aksi Visual untuk Afirmasi
Chartistic, yang merupakan singkatan dari Carousel Competition Data Statistik, menjadi medium baru dalam menyuarakan data melalui bahasa visual yang kuat. Dengan tema Data untuk Aksi, Visual untuk Afirmasi, lomba ini menantang peserta untuk mengolah data statistik menjadi konten carousel yang tidak hanya informatif, tapi juga inspiratif.
Karya para finalis menunjukkan bahwa mahasiswa Umsida mampu memadukan kepekaan terhadap isu-isu lokal dengan pemahaman statistik dan keterampilan desain digital. Kepala BPS Sidoarjo juga menyampaikan apresiasinya terhadap mahasiswa dan tim pendamping yang telah menunjukkan bahwa data bisa menjadi alat perubahan sosial.
“Lomba ini bukan hanya ajang mencari juara, tetapi juga upaya membangun budaya data. Kami harap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk kolaborasi berkelanjutan antara BPS dan dunia akademik,” pungkas Isma’il.
Dengan semangat kolaboratif, Chartistic 2025 menjadi bukti bahwa generasi muda tidak hanya bisa membaca data, tetapi juga mampu menyuarakannya dengan gaya yang segar, relevan, dan berdampak.
Baca Juga: Pojok Statistik Umsida Sudah Beroperasi, Simak 2 Layanannya
Membuka Jalan untuk Literasi Data Statistik Berkelanjutan
Melalui ajang ini, mahasiswa tidak hanya diasah kemampuannya dalam desain visual, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis terhadap data. Mereka dituntut menyajikan informasi yang valid, logis, dan berdampak bagi masyarakat. Kompetisi ini menjadi bagian dari transformasi cara pandang terhadap data bahwa data bisa humanis, membumi, dan sarat makna.
Panitia Chartistic 2025 juga menyampaikan bahwa ke depan lomba ini akan terus diselenggarakan dengan cakupan yang lebih luas. Tidak hanya terbatas pada mahasiswa Umsida, tetapi juga akan dibuka bagi peserta lintas perguruan tinggi di Jawa Timur.
Dengan sinergi yang kuat antara BPS dan institusi pendidikan tinggi, kegiatan seperti ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang sadar data, komunikatif, dan mampu menjadi penyambung informasi strategis antara pemerintah dan masyarakat.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh