Teknologi Pengeringan Pangan: Inovasi untuk Meningkatkan Daya Simpan dan Kualitas Hortikultura

Fst.umsida.ac.id – Pengeringan merupakan salah satu teknik pengawetan pangan yang telah digunakan sejak lama untuk memperpanjang umur simpan produk hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Seiring dengan perkembangan teknologi, metode pengeringan kini semakin canggih dan mampu mempertahankan nilai gizi serta kualitas organoleptik dari bahan pangan.

Baca Juga: Pemanfaatan Teknologi ColdFusion dalam Pembuatan Web Deteksi Gejala Penyakit

Peran Teknologi Pengeringan dalam Industri Pangan

Metode pengeringan menjadi solusi utama dalam industri pangan untuk mengurangi kadar air dalam bahan pangan, sehingga mencegah pertumbuhan mikroba yang dapat merusak produk. Selain itu, teknologi ini juga berperan dalam efisiensi distribusi dan konsumsi karena produk yang telah dikeringkan memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan bahan segarnya.

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh akademisi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), ditemukan bahwa pemilihan metode yang tepat dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas produk pangan. Beberapa metode pengeringan yang umum digunakan meliputi:

  1. Pengeringan Matahari – Metode tradisional yang ekonomis, tetapi rentan terhadap kontaminasi dan fluktuasi cuaca.
  2. Pengeringan Oven – Metode yang lebih stabil dengan suhu yang dapat dikontrol untuk mempertahankan tekstur dan warna bahan pangan.
  3. Freeze Drying – Teknologi modern yang dapat menjaga kandungan nutrisi secara maksimal, meskipun membutuhkan biaya lebih tinggi.
  4. Spray Drying – Teknik yang banyak digunakan untuk produk cair seperti susu bubuk dan jus buah, di mana partikel cair disemprotkan dalam udara panas untuk mengurangi kadar air.

Dampak Pengeringan terhadap Nilai Gizi dan Kualitas Pangan

Salah satu tantangan utama dalam proses pengeringan adalah menjaga kandungan gizi dan kualitas sensori seperti rasa, warna, dan tekstur dari bahan pangan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa metode yang kurang tepat dapat menyebabkan degradasi vitamin dan mineral dalam produk pangan. Namun, penggunaan teknologi modern seperti freeze drying dapat mempertahankan hampir 90% kandungan nutrisi aslinya.

Beberapa manfaat utama dari teknologi pengeringan meliputi:

  • Memperpanjang umur simpan – Produk yang telah dikeringkan lebih tahan lama dibandingkan produk segar.
  • Meningkatkan kemudahan transportasi – Bobot yang lebih ringan mempermudah distribusi dan mengurangi biaya logistik.
  • Mengurangi limbah pangan – Produk yang sebelumnya mudah rusak dapat dimanfaatkan lebih lama.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pengeringan yang terlalu agresif dapat merusak struktur sel bahan pangan, mengurangi kandungan air dalam jumlah yang berlebihan, serta mengubah tekstur dan cita rasa asli produk.

Baca Juga: Prodi Agroteknologi Umsida Gelar Edufair 2025, Dorong Hidroponik Sebagai Solusi Pertanian Masa Depan

Masa Depan Teknologi 

Dengan semakin meningkatnya permintaan akan produk pangan berkualitas tinggi dengan masa simpan yang lebih lama, inovasi dalam teknologi terus berkembang. Penelitian di Umsida menunjukkan bahwa metode hybrid drying, yang mengombinasikan lebih dari satu, dapat menjadi solusi untuk menjaga kualitas pangan dengan efisiensi energi yang lebih baik.

Selain itu, pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam pengendalian suhu dan kelembaban selama proses juga mulai dikembangkan. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan industri pangan dapat mengoptimalkan efisiensi produksi serta mempertahankan kualitas bahan pangan dengan lebih baik.

Sebagai upaya keberlanjutan dalam industri pangan, penelitian diharapkan dapat terus berkembang guna mendukung ketahanan pangan dan mengurangi pemborosan sumber daya alam. Dengan metode yang tepat,  salah satu solusi terbaik dalam menjaga ketersediaan pangan yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat.

Sumber: Jurnal

Bertita Terkini

Tesla Valve Karya Laboran Umsida Tampil di KILab 2025, Perpaduan Inovasi Teknik Sipil dan Teknologi Pangan
December 11, 2025By
Inovasi Mesin Uji Getaran Umsida Masuk Diseminasi Nasional KILab 2025
December 10, 2025By
DAD XXX IMM Teknik Al-Farabi Bentuk Kader Kritis dan Berintegritas Lewat Pembinaan Tiga Hari
December 7, 2025By
Opening Ceremony Darul Arqom Dasar XXX IMM Komisariat Al-Farabi Resmi Dimulai
December 6, 2025By
MASTAKOM IMM AL-Farabi Umsida 2025 “Menemukan ‘Why’ dalam wadah perjuangan”
December 1, 2025By
SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 24, 2025By
Menguatkan Literasi Digital Akademik, FST Umsida Hadirkan Pelatihan Writing for Scopus Indexed Journals
November 15, 2025By
Inovasi Sistem Penghapus Otomatis Meningkatkan Kinerja Panel Surya
November 14, 2025By

Prestasi

Pojok Statistik Umsida Berkolaborasi dengan BPS Sidoarjo, Tim NELTI Sukses Masuk Top 10 KISI 2025
December 3, 2025By
Tim MADE Umsida Masuk Top 10 KISI 2025 Berkat Inovasi PLUTO untuk Pertanian Berkelanjutan
November 28, 2025By
PLUTO, Karya Inovatif Tim MADE Umsida yang Berhasil Raih Juara 2 LKTTG Kabupaten Sidoarjo
November 27, 2025By
Prestasi Zainul Abidin Melesat di Tingkat Internasional Melalui Shell Eco Marathon
November 25, 2025By
Fokus Belajar dan Konsistensi, Anjani Raih Predikat Wisudawan Terbaik FST Umsida
November 21, 2025By
Wisudawan Terbaik FST Umsida Tri Ayu Widiana Raih IPK Hampir Sempurna
November 17, 2025By
Tim IMEI Umsida Kembali Menorehkan Prestasi, Raih Juara 2 di KMHE 2025 UNEJ!
October 28, 2025By
Mahasiswa Teknik Mesin Umsida Ciptakan Solusi Sampah Plastik dan Menjadi Juara Nasional
October 10, 2025By