Fst.umsida.ac.id – Masalah pengelolaan sampah di Indonesia telah menjadi perhatian serius seiring dengan pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi limbah rumah tangga. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti pencemaran lingkungan, penurunan kualitas kesehatan masyarakat, dan hilangnya estetika kota.
Berdasarkan data dari beberapa penelitian, salah satu kendala utama dalam pengelolaan sampah adalah kurangnya sistem pemantauan yang efisien. Tempat sampah sering kali penuh tanpa diketahui, yang berakibat pada penumpukan limbah di area sekitarnya.
Melihat masalah ini, mahasiswa dari Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Mohammad Zaidan Salim dan Dosen Rohman Dijaya, mengembangkan sistem inovatif berbasis Internet of Things (IoT).
Sistem ini dirancang untuk memantau kapasitas sampah di tempat pembuangan secara otomatis dan memberikan notifikasi ketika sampah telah penuh. Dengan ini, masyarakat dan petugas kebersihan dapat mengambil tindakan lebih cepat dan efisien, sehingga kebersihan lingkungan dapat lebih terjaga.
Apa Itu IoT?
Sumber: Freepik
IoT atau Internet of Things adalah konsep teknologi yang memungkinkan berbagai perangkat di dunia nyata untuk saling terhubung melalui internet. Perangkat ini dapat berupa alat elektronik, sensor, atau bahkan peralatan rumah tangga, yang dirancang untuk mengumpulkan, mengirimkan, dan menerima data secara otomatis.
IoT mengintegrasikan teknologi seperti jaringan WiFi, sensor, mikrokontroler, dan perangkat lunak untuk menciptakan solusi yang efisien dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan, logistik, dan pengelolaan limbah.
Dalam konteks sistem monitoring sampah, IoT memungkinkan tempat sampah untuk memantau kapasitasnya sendiri dan mengirimkan data ke server secara real-time. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah, tetapi juga mempermudah masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Komponen Utama Sistem dan Cara Kerjanya
Sistem monitoring sampah ini mengintegrasikan beberapa komponen utama yang bekerja secara harmonis untuk memastikan fungsionalitas dan akurasi. Berikut adalah rincian komponen dan cara kerjanya:
- Sensor Ultrasonik
Komponen ini berfungsi untuk mendeteksi kapasitas sampah di dalam tempat pembuangan. Sensor ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi (lebih dari 20 kHz) yang dipantulkan ke permukaan sampah. Dengan menghitung waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk kembali ke sensor dapat menentukan seberapa penuh tempat sampah tersebut. Hasil pengukuran ini dikirimkan ke mikrokontroler untuk diproses lebih lanjut. - NodeMCU ESP8266
Sebagai mikrokontroler, NodeMCU ESP8266 bertindak sebagai otak dari sistem. Komponen ini menerima data dari sensor ultrasonik dan mengirimkan informasi tersebut ke server melalui jaringan WiFi. Mikrokontroler ini dilengkapi dengan prosesor berkecepatan tinggi dan memori internal, sehingga mampu memproses data dengan cepat dan efisien. - Platform Web untuk Pemantauan
Sistem ini juga mencakup antarmuka web yang dirancang menggunakan HTML dan teknologi pemrograman web lainnya. Melalui platform ini, pengguna dapat memantau status tempat sampah secara real-time, melihat daftar tugas petugas kebersihan, dan mengelola data seperti lokasi tempat pembuangan serta mobil pengangkut sampah. Dashboard ini dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna yang mudah dan intuitif. - Koneksi Internet
Sistem ini sepenuhnya bergantung pada koneksi internet untuk mengirimkan data dari perangkat keras ke server. Dengan adanya koneksi yang stabil, pengguna dapat memantau tempat sampah dari jarak jauh tanpa hambatan.
Cara Kerja : Sensor ultrasonik secara berkala memeriksa kapasitas tempat sampah dan mengirimkan data ke NodeMCU ESP8266. Mikrokontroler ini kemudian memproses data dan mengirimkannya ke server melalui koneksi WiFi. Informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk notifikasi dan grafik di dashboard web. Jika kapasitas tempat sampah mencapai batas maksimum, akan memberikan notifikasi langsung kepada pengguna dan petugas kebersihan untuk segera melakukan pengosongan.
Manfaat dan Hasil Pengujian Sistem
Penelitian ini menghasilkan sistem monitoring sampah yang telah melalui serangkaian uji coba untuk mengevaluasi efektivitas dan keandalannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini mampu mendeteksi kapasitas tempat sampah dengan tingkat akurasi tinggi. Selain itu, antarmuka web yang dirancang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengakses informasi terkait status tempat sampah.
Baca Juga: Mengenal Konduktor Isolator dan Semikonduktor Bersama Umsida
Potensi Pengembangan Sistem : Selain untuk penggunaan rumah tangga, ini dapat diadopsi oleh pemerintah kota untuk mengelola sampah di tempat umum seperti taman, pasar, dan pusat perbelanjaan. Dalam skala yang lebih besar, sistem ini dapat menjadi bagian dari konsep kota pintar (smart city) yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kesimpulan dan Harapan
Sumber: Freepik
Sistem monitoring sampah berbasis IoT ini merupakan terobosan yang sangat relevan dalam menjawab tantangan pengelolaan limbah di Indonesia. Dengan menggabungkan teknologi modern seperti sensor ultrasonik, mikrokontroler, dan antarmuka web, ini memberikan solusi yang praktis, efisien, dan ramah lingkungan.
IoT telah membuktikan kemampuannya sebagai teknologi yang mampu menghubungkan perangkat dengan pengguna secara cerdas dan efisien. Diharapkan, inovasi ini tidak hanya membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pengembangan teknologi lain yang mendukung keberlanjutan dan kenyamanan hidup.
Ke depan, dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, sistem ini memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas di berbagai wilayah di Indonesia, membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Jurnal: Rancang Bangun Sistem Monitoring Sampah Penuh Berbasis Internet of Things (IoT)
Sumber: Schoolar, Freepik
Penulis: Ifa