Fst.umsida.ac.id – Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di sektor ekonomi. Di tengah kemajuan tersebut, kehadiran pengusaha startup menjadi elemen penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Fenomena ini menjadi fokus kajian dalam penelitian berjudul “Peran Pengusaha Startup dalam Rangka Memajukan Perekonomian Bangsa” yang dilakukan oleh Dosen Elektro Dr Ir Jamaaluddin MM dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), serta dipresentasikan pada konferensi ilmiah AASEC 2018.
Penelitian ini menyoroti bagaimana startup dapat menjadi kekuatan baru dalam membuka lapangan kerja, menciptakan inovasi, dan mendukung kemandirian ekonomi bangsa di era digital. Fokus utama terletak pada pemanfaatan teknologi digital, faktor pendukung keberhasilan startup, serta peran perguruan tinggi dalam mendorong kewirausahaan berbasis teknologi.
Teknologi Digital dan Peluang Usaha Baru
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi digital di Indonesia berkembang dengan pesat. Riset dari We Are Social dan Hootsuite menunjukkan bahwa Indonesia memiliki pertumbuhan pengguna internet tercepat di dunia, mencapai 51% dalam kurun waktu satu tahun. Di tengah ledakan pengguna internet yang mencapai lebih dari 70 juta orang, peluang usaha berbasis digital menjadi semakin terbuka lebar.
Fenomena ini menjadi lahan subur bagi tumbuhnya perusahaan rintisan atau startup, terutama di sektor e-commerce, teknologi keuangan (fintech), transportasi daring, hingga edukasi digital. Contoh sukses startup Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Gojek, dan Traveloka memperlihatkan bahwa startup lokal mampu bersaing dan memberikan solusi nyata atas permasalahan masyarakat.
Penelitian ini menegaskan bahwa keberadaan startup tidak hanya menjadi alat ekonomi baru, tetapi juga instrumen strategis dalam mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan produktivitas nasional, dan mendukung transformasi digital di berbagai sektor.
Perguruan Tinggi dan Inkubator Bisnis sebagai Pendorong Startup
Perguruan tinggi memainkan peran krusial dalam mencetak pengusaha muda berbasis teknologi. Kegiatan tridarma perguruan tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat—dapat difokuskan untuk mendorong lahirnya inovasi yang aplikatif dan bernilai ekonomi. Oleh karena itu, kehadiran Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) menjadi sangat penting sebagai wadah untuk mengembangkan ide menjadi produk atau layanan nyata.
Kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 24 Tahun 2015 mendorong pendirian IBT di lingkungan kampus. IBT menyediakan pendampingan, pelatihan, akses permodalan, dan jejaring pasar bagi mahasiswa atau alumni yang ingin merintis usaha.
Riyanto dan Jamaaluddin menyoroti bahwa lulusan perguruan tinggi seharusnya tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan bekal teknologi dan akses ke ekosistem startup, mahasiswa bisa menjadi agen perubahan dalam menggerakkan roda ekonomi digital Indonesia.
Karakteristik dan Keuntungan Bisnis Startup
Startup adalah perusahaan rintisan yang masih berada pada tahap pengembangan untuk menemukan model bisnis yang tepat dan berkelanjutan. Ciri khas startup adalah beroperasi dalam kondisi penuh ketidakpastian, namun memiliki potensi pertumbuhan sangat cepat jika menemukan solusi yang dibutuhkan pasar.
Menurut penelitian ini, ada beberapa keuntungan utama dari bisnis startup:
-
Tidak memerlukan lokasi fisik strategis, karena dapat beroperasi secara daring.
-
Memiliki pasar luas, karena dapat menjangkau pengguna dari berbagai wilayah.
-
Modal awal relatif rendah, berkat pemanfaatan teknologi digital.
-
Ilmu dan pengetahuan mudah diakses, terutama dengan melimpahnya sumber pembelajaran daring.
-
Memberikan solusi nyata, baik dalam layanan masyarakat maupun efisiensi aktivitas sehari-hari.
Keberhasilan startup ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kualitas tim pendiri (founder), potensi pasar, adopsi teknologi, serta dukungan pemerintah dan investor. Dukungan tersebut dapat berupa pembiayaan, regulasi yang ramah inovasi, hingga promosi penggunaan produk dalam negeri.
Kontribusi Startup terhadap Perekonomian Nasional
Dalam konteks nasional, startup memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan perekonomian digital Indonesia. Dari sisi makro, startup mampu menciptakan ekosistem ekonomi baru, meningkatkan inklusi keuangan, dan mendorong pemerataan akses terhadap layanan publik. Dari sisi mikro, startup membantu individu dan kelompok kecil memperoleh pendapatan, meningkatkan kesejahteraan, dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
Dengan hadirnya startup digital, masyarakat juga didorong untuk lebih melek teknologi, beradaptasi dengan pola konsumsi dan transaksi yang lebih modern, serta terbuka terhadap inovasi dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, transportasi, hingga kesehatan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengusaha startup memiliki peran vital dalam pembangunan ekonomi nasional. Perkembangan teknologi harus diiringi dengan kemampuan masyarakat untuk menangkap peluang usaha. Jika dimanfaatkan secara positif, teknologi digital dapat menjadi alat untuk menciptakan lapangan kerja, memperkuat ketahanan ekonomi, dan menurunkan angka pengangguran.
Pemerintah diharapkan lebih aktif dalam mendukung pengusaha startup, baik melalui kebijakan, fasilitasi inkubator bisnis, pelatihan, maupun akses pembiayaan. Sementara itu, perguruan tinggi didorong untuk terus mengembangkan ekosistem kewirausahaan di lingkungan akademik.
Sumber: Jurnal “Peran Pengusaha Startup dalam Rangka Memajukan Perekonomian Bangsa”
Penulis: Uba