Dunia organisasi menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan integritas tinggi. Menjadi bagian dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) bukan hanya sekedar aktivitas tambahan di luar jam kuliah, tetapi juga merupakan arena pembelajaran yang nyata untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, manajemen, dan komunikasi.
Bergabung dengan Ormawa menuntut mahasiswa untuk mampu membagi waktu antara tanggung jawab akademik dan tanggung jawab organisasi. Tantangan ini memaksa mereka untuk mengembangkan kemampuan manajemen waktu yang baik serta belajar membuat prioritas yang tepat. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi dituntut untuk profesional dalam setiap aspek tugasnya, dari merencanakan kegiatan, mengkoordinasi anggota, hingga menjalankan program-program kerja yang telah disusun.
Dalam setiap organisasi, perpindahan kepemimpinan dari satu periode ke periode berikutnya merupakan momen krusial yang membutuhkan perhatian khusus. Proses ini tidak hanya sekadar seremonial pergantian posisi, tetapi juga melibatkan penyerahan tanggung jawab, visi, dan misi yang telah dijalankan selama periode sebelumnya. Untuk memastikan kelancaran transisi kepemimpinan, diperlukan adanya musyawarah yang komprehensif untuk mencapai kesepakatan mufakat.
Musyawarah Fakultas ini memiliki peran penting dalam menjaga kontinuitas dan stabilitas organisasi. Seluruh anggota, baik yang akan menyerahkan maupun yang akan menerima kepemimpinan, berkumpul untuk mendiskusikan berbagai aspek yang berkaitan dengan perjalanan organisasi selama periode sebelumnya. Diskusi ini meliputi evaluasi terhadap pencapaian, tantangan yang dihadapi, serta pembelajaran yang dapat diambil untuk periode selanjutnya.
Penulis : BEM-FST