Meningkatkan Keberlanjutan Lingkungan pada Penjual Ayam Goreng Crispy Melalui Green Productivity

Fst.umsida.ac.id – Di tengah ramainya usaha penjual ayam goreng crispy di Sidoarjo, Indonesia, para pedagang kini berusaha mengurangi dampak lingkungan mereka. Melalui penerapan metode Green Productivity (GP), mereka bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari minyak goreng bekas pakai dan slurry tepung yang dihasilkan.

Masalah Lingkungan dalam Operasi Usaha Makanan

Penjual ayam goreng crispy, yang sangat populer di Indonesia, sering kali dikaitkan dengan masalah lingkungan yang signifikan. Penggunaan minyak goreng dalam jumlah besar menyebabkan limbah minyak dan kontaminasi lingkungan, terutama akibat pembuangan limbah seperti slurry (endapan minyak dan tepung). Banyak pedagang yang menggunakan minyak goreng bekas beberapa kali dan membuang slurry langsung ke tempat sampah atau saluran air. Praktik yang tidak bertanggung jawab ini berkontribusi pada kerusakan lingkungan.

Dalam konteks ini, tim dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan sebuah penelitian untuk menilai bagaimana penerapan metode Green Productivity (GP) dapat membantu pedagang ayam goreng dalam mengelola limbah mereka dengan lebih baik. Penelitian ini berfokus pada peningkatan keberlanjutan para pedagang dengan mengusulkan solusi untuk mengurangi dampak limbah minyak goreng dan slurry.

Metode Green Productivity: Solusi Berkelanjutan

Metode Green Productivity mengintegrasikan keberlanjutan lingkungan dengan produktivitas bisnis, menawarkan kerangka kerja untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil meningkatkan efisiensi. Dalam penelitian ini, metode GP diterapkan untuk mengidentifikasi proses produksi ayam goreng crispy yang berisiko merusak lingkungan. Dengan menggunakan alat seperti Process Flow Diagram (PFD) dan Material Balance Diagram (MBD), tim peneliti mengidentifikasi sumber-sumber limbah utama dan mengusulkan solusi untuk pengurangan limbah.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa limbah yang dihasilkan meliputi minyak goreng bekas pakai dan slurry, yang keduanya menimbulkan risiko lingkungan. Namun, banyak pedagang yang tidak memahami konsekuensi dari kebiasaan pembuangan limbah mereka. Dengan menerapkan GP, peneliti mengusulkan langkah-langkah praktis, seperti mengumpulkan minyak goreng bekas untuk didaur ulang menjadi biofuel dan mengubah slurry menjadi pupuk organik, untuk mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan.

Strategi Pengelolaan Limbah dan Kepatuhan Pedagang

Tim peneliti melakukan wawancara dan observasi lapangan dengan beberapa pedagang di Sidoarjo. Mereka menemukan bahwa sekitar 42,5% pedagang tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap dampak lingkungan dari proses produksi mereka, dan banyak yang tidak menyadari dampak lingkungan dari praktik mereka. Dari yang melakukan tindakan pencegahan, beberapa membuang minyak bekas pakai ke saluran air atau membuangnya ke tempat sampah. Selain itu, slurry sering kali dibuang begitu saja tanpa perlakuan.

Dengan memperkenalkan metode Green Productivity, tim peneliti dapat menunjukkan bahwa pedagang masih dapat mempertahankan keuntungan bisnis mereka sambil menerapkan praktik ramah lingkungan. Langkah-langkah yang diusulkan antara lain pengolahan limbah seperti pembuatan biofilter untuk limbah cair, meningkatkan pengumpulan minyak bekas, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengolahan limbah cair organik​.

Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau dan Produktif

Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan praktik berkelanjutan di usaha kecil, seperti penjual makanan, untuk meningkatkan produktivitas lingkungan. Dengan menggabungkan Green Productivity, pedagang dapat mengurangi dampak lingkungan tanpa mengurangi profitabilitas mereka. Rekomendasi dari penelitian ini—mulai dari praktik pengelolaan limbah hingga inisiatif pendidikan tentang keberlanjutan lingkungan—merupakan langkah-langkah penting menuju terciptanya komunitas yang lebih sadar akan lingkungan.

Sumber: Wulandari, I. A. S., Marodiyah, I., & Hanun, N. R. (2022). Peningkatan Produktivitas Lingkungan pada Penjual Ayam Goreng Crispy Menggunakan Metode Green Productivity.

Bertita Terkini

Pendampingan Ketahanan Pangan Umsida di SMKN 1 Jabon Dorong Gerakan Menanam Pohon
October 30, 2025By
Diseminasi Karya Inovasi Laboran (KILab 2025) FST dan FIKES, Hadirkan Inovasi Teknologi untuk Pembelajaran Praktikum
October 29, 2025By
Benchmarking Kurikulum MIST UMSIDA ke MIST ITS: Langkah Strategis Gali Potensi dan Keunggulan Program
October 19, 2025By
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 12, 2025By
SMK Muhammadiyah 3 Ngoro Kunjungi FST Umsida untuk Bangun Sinergi Pendidikan Teknologi
October 7, 2025By
FST Umsida Hadirkan Pakar Energi Undiknas Bahas Smart Grid dan Teknologi Ketenagalistrikan Modern
October 5, 2025By
FST Umsida dan Undiknas Denpasar Perkuat Sinergi Riset dan Tridharma Perguruan Tinggi
October 4, 2025By
Arak-arakan Meriah Warnai Closing Ceremony Fortama FST Umsida 2025
September 30, 2025By

Prestasi

Tim IMEI Umsida Kembali Menorehkan Prestasi, Raih Juara 2 di KMHE 2025 UNEJ!
October 28, 2025By
Mahasiswa Teknik Mesin Umsida Ciptakan Solusi Sampah Plastik dan Menjadi Juara Nasional
October 10, 2025By
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 8, 2025By
Dosen Teknik Industri Umsida Raih Gelar Doktor dari ITS, Siap Kontribusi dalam Pengembangan Riset dan Pendidikan
September 25, 2025By
Perjuangan Dini Oktabiyanti Mahasiswa Umsida Berbuah Juara di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
September 7, 2025By
Nauval Akhiri Perjalanan Pencak Silat dengan Medali Emas di Kejuaraan Kanjuruhan Fighter 2025
September 2, 2025By
Husein Qiyamuddin Sabet Juara 2 Pencak Silat Malang Championship 5
August 10, 2025By
Aris Buktikan Mahasiswa Kupu-Kupu Bisa Jadi Wisudawan Terbaik
July 29, 2025By