Inovasi Mesin Pencacah Sampah Organik Berbasis Fuzzy untuk Pengelolaan Limbah yang Lebih Efisien

Fst.umsida.ac.id – Pertumbuhan industri dan peningkatan konsumsi rumah tangga berkontribusi pada produksi sampah organik dalam jumlah besar. Tanpa pengelolaan yang baik, sampah ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Menjawab tantangan ini, Dr. Syamsudduha Syahrorini, ST MT, seorang dosen dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), bersama mahasiswa bimbingannya, mengembangkan mesin pencacah sampah organik berbasis Fuzzy Mamdani.

Riset ini didanai melalui hibah RisetMu dan menjadi topik skripsi bagi beberapa mahasiswanya. Mesin pencacah ini dirancang untuk mengoptimalkan proses pengelolaan limbah organik dengan menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggerak dan dilengkapi dengan sistem otomatisasi berbasis Arduino. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan alat pencacah yang lebih ekonomis, efisien, dan ramah lingkungan dibandingkan mesin konvensional yang sering kali mahal, berisik, dan kurang stabil.

Baca Juga: Otomasi Sortasi Tomat Berbasis Arduino: Inovasi untuk Efisiensi Pertanian

Kelebihan Mesin Pencacah Sampah Berbasis Fuzzy Mamdani

Mesin pencacah sampah umumnya menggunakan motor berbahan bakar bensin atau listrik yang sering digunakan dalam industri daur ulang plastik. Mesin ini mengolah plastik menjadi serpihan yang kemudian dijual kembali ke industri besar. Namun, mesin konvensional memiliki beberapa kelemahan, seperti tingkat kebisingan tinggi, penggunaan bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan, serta kecepatan pemotongan yang tidak stabil yang mempercepat kerusakan mesin.

Sebagai alternatif, inovasi yang dikembangkan oleh tim dari Umsida ini menawarkan beberapa keunggulan utama:

  1. Menggunakan Motor Listrik Ramah Lingkungan – Mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh mesin berbahan bakar bensin.
  2. Otomasi dengan Arduino – Memungkinkan sistem berjalan otomatis berdasarkan berat sampah yang dimasukkan.
  3. Metode Fuzzy Mamdani – Sistem cerdas yang mengontrol motor berdasarkan berat sampah untuk menghindari beban berlebih yang dapat merusak motor.
  4. Efisiensi Operasional – Pengoperasian yang lebih hemat energi dan minim perawatan dibandingkan mesin pencacah konvensional.

Tahapan Pembuatan dan Pengujian Mesin

Pengembangan mesin ini dimulai dengan desain perangkat keras, termasuk pemetaan posisi komponen utama seperti motor pencacah, hopper, dan sensor beban. Setelah itu, perakitan dilakukan dengan memasang motor sebagai penggerak utama yang memastikan sampah organik dicacah menjadi ukuran lebih kecil.

Selanjutnya, sistem diuji melalui otomasi hopper, di mana sampah organik dimasukkan ke dalam mesin dan beratnya diukur menggunakan sensor load cell. Load cell ini berfungsi sebagai pemicu utama yang mengaktifkan motor sesuai dengan beban yang terdeteksi.

Sistem pencacah ini mengkategorikan beban sampah ke dalam tiga level:

  • Ringan (100 – 400 gram): Motor beroperasi selama 30 detik.
  • Sedang (400 – 700 gram): Motor bekerja selama 60 detik.
  • Berat (700 – 1000 gram): Motor berjalan selama 90 detik.

Jika sampah yang dimasukkan melebihi 1000 gram, sistem akan secara otomatis menonaktifkan motor untuk mencegah overload. Dengan demikian, mesin tetap beroperasi dalam kapasitas optimal tanpa mengalami kerusakan akibat beban berlebih.

Hasil dan Potensi Pengembangan Lebih Lanjut

Hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin ini bekerja secara efisien dalam mencacah sampah organik untuk diolah lebih lanjut, seperti dalam pembuatan eco-enzim atau kompos. Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperbaiki dalam penelitian mendatang. Salah satunya adalah kemungkinan sampah mengalami kemacetan saat proses pencacahan berlangsung, terutama jika sampah dalam jumlah besar dan memiliki tekstur yang sulit dihancurkan.

Solusi yang dapat diimplementasikan pada penelitian selanjutnya meliputi:

  • Peningkatan kecepatan motor pencacah untuk menangani sampah yang lebih padat.
  • Modifikasi bilah pencacah agar lebih optimal dalam menangani sampah dengan tekstur berbeda.
  • Peningkatan kapasitas mesin agar dapat menampung beban lebih besar tanpa risiko overload.
  • Integrasi dengan Internet of Things (IoT) sehingga mesin dapat dipantau dan dikendalikan dari jarak jauh.

Mesin pencacah sampah organik berbasis Fuzzy Mamdani ini merupakan langkah inovatif dalam pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Dengan penggunaan motor listrik dan sistem otomatisasi yang cerdas, alat ini mampu mengatasi berbagai kendala yang sering ditemukan pada mesin konvensional.

Penerapan metode Fuzzy Mamdani sebagai sistem pengaman motor membuat mesin ini lebih adaptif terhadap beban kerja, mencegah kerusakan dini, serta meningkatkan keandalan operasional. Inovasi ini juga membuka peluang besar bagi penelitian lanjutan dalam bidang teknologi lingkungan dan otomasi industri.

Baca Juga: Prodi Agroteknologi Umsida Gelar Edufair 2025, Dorong Hidroponik Sebagai Solusi Pertanian Masa Depan

Dengan pengembangan lebih lanjut, mesin ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi rumah tangga, industri kecil, dan komunitas daur ulang dalam menangani sampah organik dengan lebih cepat, hemat energi, dan minim polusi. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.

Penulis: Uba

 

Bertita Terkini

SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 24, 2025By
Menguatkan Literasi Digital Akademik, FST Umsida Hadirkan Pelatihan Writing for Scopus Indexed Journals
November 15, 2025By
Inovasi Sistem Penghapus Otomatis Meningkatkan Kinerja Panel Surya
November 14, 2025By
Pelatihan Hidroponik Umsida Beri Pengalaman Lapangan Nyata, Siswa Belajar Tanam Modern dari Ahlinya
November 13, 2025By
Pelatihan Hidroponik Umsida Ajak 150 Siswa, Jadi Petani Kreatif di Era Modern
November 12, 2025By
Visiting Lecture MIST Umsida Kupas Inovasi Energi Hidrogen Menuju Pembangunan Berkelanjutan
November 11, 2025By
Pelantikan BEM FST Umsida 2025/2026: Momentum Regenerasi dan Semangat Baru Mahasiswa
November 10, 2025By
Prediksi Cerdas dengan Data Mining: Mahasiswa Umsida Asah Kemampuan Analisis Data
November 9, 2025By

Prestasi

Tim MADE Umsida Masuk Top 10 KISI 2025 Berkat Inovasi PLUTO untuk Pertanian Berkelanjutan
November 28, 2025By
PLUTO, Karya Inovatif Tim MADE Umsida yang Berhasil Raih Juara 2 LKTTG Kabupaten Sidoarjo
November 27, 2025By
Prestasi Zainul Abidin Melesat di Tingkat Internasional Melalui Shell Eco Marathon
November 25, 2025By
Fokus Belajar dan Konsistensi, Anjani Raih Predikat Wisudawan Terbaik FST Umsida
November 21, 2025By
Wisudawan Terbaik FST Umsida Tri Ayu Widiana Raih IPK Hampir Sempurna
November 17, 2025By
Tim IMEI Umsida Kembali Menorehkan Prestasi, Raih Juara 2 di KMHE 2025 UNEJ!
October 28, 2025By
Mahasiswa Teknik Mesin Umsida Ciptakan Solusi Sampah Plastik dan Menjadi Juara Nasional
October 10, 2025By
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 8, 2025By