Fst.umsida.ac.id – Penelitian yang dilakukan oleh Prof Dr Ir Andriani Eko Prihatiningrum MS, Muhammad Abror SP MM, dan Nabila Nurma Riski dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengkaji pengaruh pupuk organik cair (POC) yang terbuat dari daun moringa dan cangkang telur ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman basil (Ocimum sanctum L.).
Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dalam meningkatkan hasil pertanian basil dengan menggunakan pupuk organik, yang semakin penting di tengah tantangan dampak negatif penggunaan pupuk kimia berlebih terhadap kualitas tanah.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan praktek Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Perumahan Graha Pesona Modong, Tulangan, Sidoarjo, pada bulan Oktober hingga November 2023. Percobaan ini menggunakan desain blok acak terurai dengan dua faktor utama: konsentrasi POC daun moringa (25, 50, dan 75 mL L-1) dan dosis cangkang telur ayam (3, 6, dan 9 g per tanaman).
Masing-masing perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan untuk memastikan hasil yang representatif. Penelitian ini mengukur berbagai parameter pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, panjang akar, serta berat segar dan kering tanaman basil.
Pengaruh Pupuk Organik Cair Moringa terhadap Pertumbuhan Tanaman

POC daun moringa mengandung berbagai zat gizi penting, termasuk nitrogen dan hormon pertumbuhan seperti sitokinin yang dapat merangsang pembelahan sel dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
Kandungan nitrogen dalam daun moringa berperan dalam proses fotosintesis yang mendukung pertumbuhan tanaman, sementara sitokinin dapat memperlambat proses penuaan sel dan meningkatkan pembentukan cabang serta daun. POC ini terbukti efektif dalam meningkatkan tinggi tanaman basil pada perlakuan 25 mL L-1, yang menunjukkan hasil terbaik di antara perlakuan lainnya.
Peran Cangkang Telur Ayam dalam Menyokong Pertumbuhan Basil
Cangkang telur ayam kaya akan kalsium, yang sangat penting dalam pembentukan dinding sel tanaman. Kalsium memperkuat struktur sel, mendukung pembelahan sel, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan. Pada penelitian ini, dosis 3 g cangkang telur ayam per tanaman menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan dosis lainnya.
Cangkang telur ayam yang mengandung 95,1% kalsium karbonat membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara, dan mendukung pembentukan akar yang lebih kuat, meskipun perlakuan cangkang telur ayam tidak berpengaruh signifikan terhadap panjang akar basil.
Keberlanjutan dan Implikasi bagi Pertanian

Penggunaan pupuk organik cair dari daun moringa dan cangkang telur ayam menunjukkan hasil yang sangat positif untuk pertumbuhan basil. Pupuk organik ini tidak hanya meningkatkan hasil tanaman, tetapi juga memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia.
Selain itu, pupuk organik ini meningkatkan struktur tanah dan ketersediaan unsur hara di dalam tanah, yang berpotensi memperbaiki kesuburan tanah dalam jangka panjang. Temuan ini memiliki implikasi besar dalam pengembangan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pertanian organik dan pengurangan ketergantungan pada bahan kimia berbahaya, penggunaan pupuk organik cair dari daun moringa dan cangkang telur ayam bisa menjadi alternatif yang sangat baik bagi petani, khususnya dalam meningkatkan hasil tanaman basil.
Pupuk organik ini dapat diterapkan tidak hanya pada basil, tetapi juga pada berbagai tanaman hortikultura lainnya yang membutuhkan peningkatan pertumbuhan yang optimal. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair dari daun moringa dan cangkang telur ayam efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman basil.
Perlakuan dengan 25 mL L-1 POC daun moringa dan 3 g cangkang telur ayam menghasilkan hasil terbaik, baik dalam hal tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, maupun berat kering tanaman basil. Keunggulan lainnya adalah kemampuannya untuk mendukung pertanian yang ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan meningkatkan keberlanjutan dalam sistem pertanian.
Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang pemanfaatan bahan organik yang sering dianggap sebagai limbah, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan pupuk organik yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh petani di Indonesia. Diharapkan, temuan ini dapat diterapkan dalam praktik pertanian di lapangan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia.
Sumber: Prihatiningrum, A. E., Abror, M., & Riski, N. N. (2025). Growth and yield of basil (Ocimum sanctum L.) supplemented with liquid organic fertilizer from moringa leaves and chicken eggshells. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 53(1), 14-22
Penulis : Fara Putri Amalia
Editor: Annifa Umma’yah Bassiroh