Fst.umsida.ac.id – Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, SMKN Kebonagung Pacitan menjalin kerja sama dengan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fst Umsida). yang berlangsung di kampus 2 Umsida pada hari senin (06/01/2025).
Kerja sama ini diresmikan melalui pertemuan yang dihadiri oleh Sugito SPd MMPd Kepala SMKN Kebonagung Pacitan, dan Iswanto ST MT Dekan FST Umsida, bersama dengan perwakilan pihak SMKN Kebonagung dan Kaprodi terkait.
Baca Juga: Tim Abdimas Umsida adakan Pelatihan dan Pengelolaan Website untuk IGABA Sidoarjo
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Sinergi
Dalam sambutannya, Sugito menyampaikan harapan besar terhadap kerja sama ini. “Kerja sama yang akan kita laksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Kami dari SMK sangat membutuhkan dukungan dari Fst Umsida, terutama untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa serta pengembangan produk-produk yang berstandar industri,” ujarnya.
Sebagai SMK Pusat Keunggulan, SMKN Kebonagung telah melaporkan progres pelaksanaan program yang mencapai 100%. Sugito menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan keterlibatan siswa dalam menghasilkan produk unggulan. “Kami berharap produk kami tidak hanya berstandar industri tetapi juga dapat diterima oleh pasar luas. Dengan sinergi ini, kami yakin dapat menyuplai produk yang berkualitas tinggi,” tambah Sugito.
Komitmen Umsida dalam Mendukung Pengembangan Teknologi Pertanian
Iswanto STMT menegaskan komitmen fakultasnya dalam mendukung kerja sama ini. Ia menjelaskan bahwa fakultas tersebut memiliki tujuh program studi, termasuk dua di bidang pertanian, yaitu Agroteknologi dan Teknologi Pangan.
“Karena yang hadir dari SMK pertanian, kami libatkan prodi-prodi pertanian. Namun, kami juga membuka peluang kolaborasi lintas disiplin, seperti dengan Teknik Elektro dan Informatika untuk pengembangan teknologi pertanian modern. Kami juga menawarkan program studi baru S2 Magister Inovasi Sistem dan Teknologi (MIST) yang dapat mendukung peningkatan karir para guru SMK yang ingin melanjutkan studi,” jelas Iswanto.
Kerja sama ini juga mencakup pendampingan langsung oleh dosen dari Prodi Agroteknologi UMSIDA, yang telah berpengalaman dalam mendukung program hibah SMK Pusat Keunggulan. “Harapannya, kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pengembangan produk tetapi juga pada inovasi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri,” tambah Iswanto.
Produk Unggulan SMKN Kebonagung untuk Tanggap Bencana dan Branding Lokal
SMKN Kebonagung memperkenalkan beberapa produk unggulan dari program hibah PK yang fokus pada solusi tanggap bencana. Salah satu inovasinya adalah makanan siap saji (ready-to-eat) dengan enam varian menu, seperti nasi goreng ayam, nasi daun jeruk ikan suwir, dan ayam teriyaki. Sugito menjelaskan bahwa produk ini dirancang sebagai makanan tanggap bencana yang layak dan higienis.
“Produk ini diharapkan dapat masuk ke BPBD sebagai makanan tanggap bencana. Kami juga ingin memperluas distribusi produk ke lembaga lain, termasuk peluang ekspor ke Malaysia. Dengan kerjasama ini, kami berharap mendapatkan dukungan untuk legalitas seperti halal dan BPOM,” ujar Veronika selaku perwakilan SMKN Kebonagung.
Selain makanan siap saji, beberapa jurusan di SMKN Kebonagung juga mengembangkan produk inovatif lainnya, seperti protage (peralatan darurat), P3K Kit tumbler, dan tas lipat multifungsi. “Kami ingin produk ini menjadi ciri khas Pacitan sekaligus meningkatkan branding lokal,” tambahnya.
Iswanto mendukung visi ini dan menyarankan kolaborasi lintas program studi untuk inovasi produk. “Dengan memanfaatkan teknologi dari Teknik Elektro dan Informatika, kami bisa membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Kami berharap kerjasama ini bisa menjadi model sinergi antara institusi pendidikan vokasi dan universitas,”ujarnya.
Harapan dan Rencana ke Depan
Kerja sama ini direncanakan berlangsung selama tiga tahun, dengan fokus pada peningkatan mutu produk, legalitas, dan distribusi. Pada tahun pertama, program ini akan memprioritaskan branding dan legalitas produk, seperti sertifikasi halal dan BPOM.
Tahun kedua akan difokuskan pada perluasan distribusi ke pasar domestik dan internasional, sementara tahun ketiga akan difokuskan pada pelatihan-pelatihan untuk siswa dan masyarakat. Dengan komitmen dan visi yang kuat dari kedua belah pihak, kerjasama ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam pengembangan pendidikan vokasi dan teknologi di Indonesia.
Penulis: Ifa