Fst.umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menggelar acara edukatif tahunan bertajuk Edufair Agroteknologi 2025 dengan tema “Hidroponik Smart Farming”. Acara ini diadakan di Kampus 2 Umsida, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan berhasil menarik perhatian 147 peserta dari 26 sekolah SMA/SMK/MA di Sidoarjo, Pasuruan, dan Mojokerto. Pada Kamis (20/02/2025).
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada generasi muda tentang hidroponik sebagai metode pertanian modern yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dalam acara ini, para peserta mendapatkan pemaparan langsung dari para ahli, mengikuti berbagai sesi interaktif, hingga mendapatkan kesempatan mencoba sendiri praktik pertanian berbasis teknologi hidroponik.
Baca Juga: Peluang Karir Cerah bagi Lulusan Teknologi Pangan
Pembukaan oleh Dekan FST dan Pemaparan Materi oleh Kaprodi Agroteknologi
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FST Umsida, Ir Iswanto, ST MT Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya inovasi di dunia pertanian untuk menjawab tantangan masa kini, terutama terkait keterbatasan lahan dan perubahan iklim.
“Saat ini, lahan pertanian semakin sempit, kebutuhan pangan terus meningkat, dan kita dituntut untuk mencari solusi yang lebih efektif. Hidroponik adalah salah satu jawaban yang memungkinkan kita bercocok tanam tanpa tanah dan dengan efisiensi sumber daya yang lebih tinggi,” ujar Iswanto.
Setelah sesi pembukaan, peserta disuguhkan materi utama oleh Ketua Program Studi Agroteknologi Umsida, M Abror, SP MM. Dalam materinya yang berjudul “Generasi Milenial Menguasai Hidroponik Menggapai Peluang”, beliau menjelaskan pentingnya hidroponik sebagai solusi pertanian masa depan.
Keunggulan Hidroponik dalam Pertanian Modern
Dalam pemaparannya, M Abror menyoroti beberapa keuntungan utama sistem hidroponik dibandingkan pertanian konvensional, di antaranya:
-
Tidak Memerlukan Tanah
Hidroponik memungkinkan tanaman tumbuh hanya dengan media air yang diperkaya dengan nutrisi. Hal ini menjadi solusi bagi daerah dengan keterbatasan lahan subur. -
Efisiensi Penggunaan Air dan Pupuk
Dibandingkan dengan metode pertanian tradisional, hidroponik mampu menghemat air hingga 90% lebih sedikit karena sistemnya yang tertutup dan efisien. Pupuk juga dapat diatur dalam jumlah yang lebih presisi sehingga tidak terbuang sia-sia. -
Panen Lebih Cepat dan Tidak Terpengaruh Musim
Dengan hidroponik, tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun tanpa bergantung pada musim, sehingga petani dapat melakukan panen lebih sering dan meningkatkan produktivitas. -
Bersih dan Higienis
Tanaman hidroponik tumbuh dalam kondisi yang lebih terkendali, sehingga minim risiko kontaminasi tanah, pestisida, maupun polutan lainnya.
Selain membahas aspek teknis, M Abror juga mendorong para peserta untuk melihat hidroponik sebagai peluang bisnis. Menurutnya, permintaan pasar terhadap sayuran hidroponik semakin meningkat karena kualitasnya yang lebih baik dan bebas dari pestisida.
“Banyak restoran, supermarket, bahkan individu yang lebih memilih sayuran hidroponik karena lebih sehat dan tahan lama. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi generasi muda,” tuturnya.
Sosialisasi PMB dan Prospek Masa Depan di Bidang Agroteknologi
Selain mendapatkan wawasan tentang hidroponik, peserta juga diberikan informasi mengenai Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Umsida oleh Pak Fery, perwakilan dari tim PMB.
Dalam sesinya, ia menjelaskan berbagai keunggulan Program Studi Agroteknologi Umsida, termasuk kurikulum berbasis teknologi pertanian, peluang magang di industri pertanian modern, serta kerja sama dengan berbagai institusi pertanian nasional dan internasional.
“Jika kalian ingin berkontribusi dalam revolusi pertanian dan menjadi bagian dari generasi petani modern yang menguasai teknologi, Agroteknologi Umsida adalah pilihan yang tepat,” ujar Pak Fery.
Para peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai jalur pendaftaran, beasiswa, serta prospek karier lulusan Agroteknologi di masa depan.
Mini Games dan Hadiah Starter Kit Hidroponik dari Netafarm
Sesi berikutnya yang paling ditunggu oleh peserta adalah mini games interaktif yang dipandu oleh mahasiswa Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagro).
Mini games ini dirancang untuk menguji pemahaman peserta mengenai materi yang telah disampaikan, sekaligus memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Beberapa tantangan dalam mini games ini melibatkan kuis cepat tentang hidroponik, menyusun sistem hidroponik sederhana, serta tantangan kelompok dalam menyelesaikan soal pertanian modern.
Peserta yang berhasil memenangkan tantangan mendapatkan hadiah menarik dari Netafarm, berupa starter kit hidroponik. Hadiah ini memungkinkan mereka untuk langsung mencoba bertani dengan sistem hidroponik di rumah masing-masing.
Dengan adanya sesi interaktif seperti ini, peserta tidak hanya mendapatkan wawasan teoritis, tetapi juga pengalaman yang lebih menyenangkan dan memotivasi mereka untuk lebih tertarik dalam bidang pertanian modern.
Hidroponik Sebagai Masa Depan Pertanian Generasi Muda
Edufair Agroteknologi 2025 yang diselenggarakan oleh Program Studi Agroteknologi Umsida telah memberikan wawasan, inspirasi, dan pengalaman langsung kepada para peserta tentang pentingnya pertanian berbasis teknologi.
Baca Juga: Guest Lecturer: Prof Lee Sang Soek Bahas Inovasi Teknologi Sensor Air
Dengan total 147 peserta dari 26 sekolah di Sidoarjo, Pasuruan, dan Mojokerto, acara ini menjadi bukti nyata bahwa hidroponik bukan hanya sekadar metode bertani, tetapi juga sebuah peluang masa depan bagi generasi muda untuk menciptakan pertanian yang lebih inovatif, efisien, dan berkelanjutan.
Semoga melalui kegiatan seperti ini, semakin banyak siswa yang tertarik untuk mendalami ilmu pertanian modern dan berkontribusi dalam mewujudkan pertanian yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.
Penulis: Uba