Diagnosa Cerdas Penyakit TBC Berbasis Web, Dosen Informatika Umsida Ciptakan Inovasi Sistem Pakar

Fst.umsida.ac.id – Penyakit tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman serius di Indonesia dengan jumlah kasus yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tengah tantangan ini, dosen dari Program Studi Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Hindarto SKom MT, mengembangkan sebuah sistem pakar berbasis web untuk membantu proses diagnosis dini penyakit TBC secara otomatis.

Sistem pakar ini dirancang untuk memudahkan masyarakat mengenali gejala TBC sejak awal. Didasarkan pada prinsip kerja kecerdasan buatan, sistem ini mengandalkan metode forward chaining yakni metode penalaran berbasis data untuk menelusuri hubungan antara gejala yang dirasakan dan kemungkinan jenis penyakit yang diderita.

Pengguna sistem hanya perlu mengisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan gejala TBC. Sistem kemudian mengolah input tersebut dan menampilkan hasil diagnosis yang menunjukkan kemungkinan pasien terinfeksi TBC atau tidak, beserta klasifikasinya. Sistem ini dibangun dengan pendekatan logika IF–THEN, yang memungkinkan mesin menghubungkan fakta-fakta medis untuk menghasilkan kesimpulan.

Salah satu keunggulan sistem ini terletak pada kemudahannya diakses oleh masyarakat umum, karena dikembangkan dalam bentuk aplikasi web yang responsif. Dengan begitu, siapapun dapat menggunakannya baik melalui komputer maupun perangkat seluler, tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.

Baca Juga: Kolaborasi Antara Mahasiswa dan Dosen Teknik Industri Teliti Kepuasan Pelanggan Bengkel Cat Alimin Airbrush

Img: AI

Teruji dan Akurat, Diagnosis Setara Pemeriksaan Medis

Dalam proses pengembangan, sistem ini tidak hanya dibuat berdasarkan teori atau simulasi, tetapi juga diuji langsung terhadap pasien riil. Uji coba dilakukan terhadap 15 pasien di wilayah Jawa Timur yang pernah melakukan pemeriksaan medis di fasilitas layanan kesehatan yang tergabung dalam program TB Care Aisyiyah.

Setiap pasien mengisi data gejala melalui sistem pakar, lalu hasil diagnosis yang muncul dibandingkan dengan diagnosis dari tenaga medis profesional. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem pakar mampu menghasilkan 14 diagnosis yang sesuai dengan hasil diagnosis dokter, dari total 15 pasien yang diuji.

Dengan demikian, tingkat akurasi sistem mencapai 93,333 persen, sementara tingkat kesalahan atau error-nya sebesar 6,667 persen. Angka ini menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan dosen Informatika Umsida tersebut mampu memberikan hasil yang hampir setara dengan metode diagnosis konvensional.

Selain pengujian lapangan, pengembangan sistem ini juga merujuk pada buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan data-data dari Sub Recipient TB Care Aisyiyah Jawa Timur. Semua data gejala, relasi penyakit, serta langkah-langkah penelusuran diagnosis dirancang agar sesuai dengan protokol medis yang berlaku.

Hasil dari proses pengembangan ini dituangkan dalam bentuk tampilan antarmuka (interface) yang sederhana dan ramah pengguna. Tersedia halaman registrasi pasien, form pengisian gejala, serta menu hasil diagnosis yang memuat riwayat serta klasifikasi jenis penyakit TBC yang terdeteksi.

Kontribusi Informatika untuk Dunia Kesehatan

Img: AI

Inovasi ini menjadi bukti bahwa ilmu informatika memiliki peran besar dalam mendukung bidang kesehatan, khususnya dalam konteks pencegahan dan deteksi dini penyakit menular. Sistem pakar yang dikembangkan dalam penelitian ini bukan hanya menjadi alat bantu diagnosis, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat yang belum memahami sepenuhnya mengenai gejala TBC.

Melalui sistem ini, pengguna tidak hanya mendapatkan informasi mengenai potensi penyakit, tetapi juga edukasi singkat mengenai langkah awal penanganan yang dapat dilakukan. Informasi tersebut disusun secara ringkas dan mudah dipahami, serta dapat dicetak sebagai referensi ketika pasien hendak berkonsultasi dengan dokter.

Dalam pengembangan ke depan, sistem ini masih memiliki ruang untuk disempurnakan. Beberapa pengembangan yang direncanakan antara lain adalah konversi sistem ke dalam bentuk aplikasi mobile, integrasi dengan sistem informasi rumah sakit atau puskesmas, serta perluasan jenis penyakit yang dapat didiagnosis dengan pendekatan serupa.

Riset ini juga menjadi cerminan dari arah pendidikan informatika yang tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga pada penerapan nyata bagi masyarakat. Dengan menjawab kebutuhan riil di lapangan, seperti tantangan dalam deteksi dini penyakit menular, Prodi Informatika Umsida menunjukkan komitmennya dalam menciptakan solusi yang bermanfaat dan berkelanjutan.

Sistem pakar berbasis web untuk diagnosis dini tuberkulosis yang dikembangkan oleh dosen Program Studi Informatika Umsida menjadi langkah inovatif dalam menjawab permasalahan kesehatan masyarakat. Dengan tingkat akurasi tinggi dan desain yang mudah digunakan, sistem ini membuka peluang baru dalam penerapan teknologi untuk pelayanan kesehatan yang lebih cepat dan terjangkau.

Melalui kolaborasi antara teknologi dan data medis, penelitian ini menjadi contoh nyata bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menghasilkan inovasi yang aplikatif dan berdampak. Sistem ini diharapkan dapat menjadi fondasi pengembangan solusi digital lain di masa depan, sekaligus memperluas kontribusi Umsida dalam pengabdian dan pemecahan masalah masyarakat.

Sumber: Jurnal Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Dalam Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa Timur

Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh

Bertita Terkini

Yudisium Fakultas Sains dan Teknologi Umsida 2025 Kukuhkan 235 Lulusan Siap Hadapi Dunia Profesional
October 31, 2025By
Pendampingan Ketahanan Pangan Umsida di SMKN 1 Jabon Dorong Gerakan Menanam Pohon
October 30, 2025By
Diseminasi Karya Inovasi Laboran (KILab 2025) FST dan FIKES, Hadirkan Inovasi Teknologi untuk Pembelajaran Praktikum
October 29, 2025By
Benchmarking Kurikulum MIST UMSIDA ke MIST ITS: Langkah Strategis Gali Potensi dan Keunggulan Program
October 19, 2025By
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 12, 2025By
SMK Muhammadiyah 3 Ngoro Kunjungi FST Umsida untuk Bangun Sinergi Pendidikan Teknologi
October 7, 2025By
FST Umsida Hadirkan Pakar Energi Undiknas Bahas Smart Grid dan Teknologi Ketenagalistrikan Modern
October 5, 2025By
FST Umsida dan Undiknas Denpasar Perkuat Sinergi Riset dan Tridharma Perguruan Tinggi
October 4, 2025By

Prestasi

Tim IMEI Umsida Kembali Menorehkan Prestasi, Raih Juara 2 di KMHE 2025 UNEJ!
October 28, 2025By
Mahasiswa Teknik Mesin Umsida Ciptakan Solusi Sampah Plastik dan Menjadi Juara Nasional
October 10, 2025By
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 8, 2025By
Dosen Teknik Industri Umsida Raih Gelar Doktor dari ITS, Siap Kontribusi dalam Pengembangan Riset dan Pendidikan
September 25, 2025By
Perjuangan Dini Oktabiyanti Mahasiswa Umsida Berbuah Juara di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
September 7, 2025By
Nauval Akhiri Perjalanan Pencak Silat dengan Medali Emas di Kejuaraan Kanjuruhan Fighter 2025
September 2, 2025By
Husein Qiyamuddin Sabet Juara 2 Pencak Silat Malang Championship 5
August 10, 2025By
Aris Buktikan Mahasiswa Kupu-Kupu Bisa Jadi Wisudawan Terbaik
July 29, 2025By