Fst.umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menggelar Seminar Riset dan Inovasi selama dua hari, (15/16-07-2025), yang bertempat di Aula Mas Mansyur lantai 7, GKB 2 Umsida Kampus 1.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi dosen dari berbagai program studi untuk mempresentasikan hasil penelitian inovatif mereka, khususnya dari Program Studi Teknologi Pangan yang mengangkat topik-topik menarik di bidang pangan dan kesehatan.
Seminar ini juga mencakup pameran produk inovasi yang dihasilkan melalui penelitian mahasiswa dan dosen, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan produk pangan sehat dan berbasis lokal.
Pengolahan Kombucha Kulit Nanas: Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Minuman Sehat
Salah satu topik utama yang dipresentasikan dalam seminar ini adalah penelitian mengenai pengolahan kombucha berbahan dasar sari kulit nanas yang disampaikan oleh Rahma Utami Budiandri STP MP, Kaprodi Teknologi Pangan Umsida. Produk inovatif ini dikembangkan sebagai upaya untuk mengurangi limbah organik sekaligus menghasilkan minuman sehat yang bernilai jual tinggi.
“Selama ini kulit nanas sering dianggap limbah yang tidak berguna, padahal kulit nanas memiliki banyak kandungan yang bermanfaat. Kami berhasil mengolahnya menjadi kombucha yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Rahma dalam presentasinya.
Kombucha kulit nanas ini diproses melalui fermentasi yang mengubah sari kulit nanas menjadi minuman probiotik kaya akan antioksidan dan enzim alami yang bermanfaat bagi tubuh.
Kukis Ubi Ganyong Bebas Gluten Sebagai Alternatif Pangan Sehat
Selain kombucha, produk inovasi lainnya yang juga menarik perhatian adalah kukis ubi ganyong bebas gluten. Produk ini merupakan hasil penelitian mahasiswa yang memanfaatkan ubi ganyong sebagai bahan dasar untuk menghasilkan kue kering yang lebih sehat dan ramah bagi penderita intoleransi gluten.
“Ubi ganyong memiliki potensi lokal yang tinggi di Indonesia namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Kami memilih ubi ganyong sebagai bahan dasar kukis karena selain bebas gluten, produk ini memiliki daya simpan lama dan sangat praktis untuk dikonsumsi,” jelas Rahma.
Kukis ubi ganyong ini diharapkan dapat menjadi alternatif pangan sehat bagi masyarakat, terutama dengan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya mengonsumsi makanan bebas gluten. Selain itu, produk ini diharapkan bisa membantu menciptakan inovasi pangan berbasis potensi lokal yang ramah bagi kesehatan.
Meningkatkan Kolaborasi antara Akademisi dan Industri untuk Pengembangan Produk
Seminar ini bukan hanya menjadi ajang diseminasi hasil penelitian, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak industri untuk pengembangan produk lebih lanjut.
Dengan melibatkan mahasiswa dalam setiap tahap penelitian dan produksi, Umsida berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga inovatif dalam menciptakan solusi pangan berbasis potensi lokal.
“Kami berharap penelitian-penelitian yang dihasilkan di Umsida tidak hanya berhenti di ruang kelas atau seminar, tetapi juga dapat berkembang menjadi produk yang bisa dinikmati masyarakat. Selain itu, kami berharap bisa menjalin kemitraan yang lebih luas dengan industri dalam rangka pengembangan produk pangan sehat,” kata Kaprodi Teknologi Pangan.
Baca Juga: Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial: Mempersiapkan Pendidik di Era Digital
Mengembangkan Riset Aplikatif untuk Ketahanan Pangan dan Pengembangan Produk Lokal
Seminar Riset dan Inovasi ini juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Umsida untuk mengembangkan riset aplikatif yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Terutama di bidang ketahanan pangan, pengembangan produk berbasis hasil pertanian lokal, dan pemberdayaan sumber daya alam yang ada di sekitar kita.
Umsida terus mendorong mahasiswa dan dosen untuk berinovasi dan menciptakan produk yang tidak hanya berguna secara ilmiah, tetapi juga dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas.
Semoga hasil riset yang dipresentasikan dalam seminar ini dapat mendorong perubahan positif dalam dunia pangan dan kesehatan.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh