Desain Kandang Ayam Pintar Berbasis IoT untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak

Fst.umsida.ac.id – Tim peneliti yang terdiri dari Syamsudduha Syahrorini, Achmad Rifai, Dwi Hadidjaja Rasjid Saputra, dan Akhmad Ahfas berhasil mengembangkan desain kandang ayam pintar berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kenyamanan serta kesehatan ayam broiler. Penelitian ini dipublikasikan dalam prosiding IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, dengan judul “Design Smart Chicken Cage Based On Internet of Things”, dan dihadirkan pada International Conference on Earth Science & Energy.

Ilustrasi: AI

Tujuan Pengembangan Sistem Kandang Ayam Pintar

Kandang ayam broiler menjadi salah satu aspek penting dalam usaha peternakan unggas. Penelitiannya bertujuan untuk memastikan bahwa suhu, kelembaban, dan kualitas udara dalam kandang tetap terjaga demi mendukung pertumbuhan ayam secara optimal. Dengan adanya sistem kandang tertutup, mikroklimat di dalam kandang dapat dikontrol secara otomatis menggunakan teknologi berbasis IoT.

Salah satu elemen penting dalam pengembangan ini adalah penggunaan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembaban, sensor MQ-135 untuk mendeteksi gas amonia yang dapat mengganggu kesehatan ayam, serta sensor ultrasonik HY-SRF05 yang mengontrol jarak pemberian pakan. Semua data yang terdeteksi oleh sensor ini kemudian diproses oleh Nodemcu ESP8266 dan ditampilkan di aplikasi Blynk serta layar LCD 20×4 untuk memudahkan pemantauan oleh peternak.

Desain Sistem dan Pengujian Sensor

Ilustrasi: AI

Dalam pengujian sistem, para peneliti menggunakan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembaban udara di kandang ayam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa akurasi sensor DHT22 mencapai 97,99%-100% dalam mengukur suhu dan 97%-99,94% dalam mengukur kelembaban. Sedangkan sensor MQ-135 menunjukkan bahwa level amonia di dalam kandang dapat terdeteksi dengan baik. Pengujian menunjukkan bahwa amonia pada level 9,33–11,33 PPM, dengan pemberitahuan yang muncul saat gas amonia mencapai 25 PPM atau lebih, sebagai tanda bahwa kualitas udara sudah tidak aman.

Sensor ultrasonik HY-SRF05 digunakan untuk mengukur jarak pemberian pakan ayam. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi yang sangat baik antara 92,27%–96,91%, dan pakan akan otomatis keluar ketika jarak mencapai 13 cm.

Manfaat Teknologi IoT dalam Peternakan

Sistem kandang pintar berbasis IoT ini memungkinkan para peternak untuk memonitor kondisi kandang ayam secara real-time, baik melalui smartphone maupun layar LCD. Sistem ini memberikan peringatan otomatis kepada peternak jika suhu, kelembaban, atau level gas amonia tidak berada dalam batas yang aman. Hal ini akan mengurangi risiko stres pada ayam dan potensi gangguan kesehatan akibat kualitas udara yang buruk.

Lebih lanjut, teknologi ini dapat mengoptimalkan penggunaan energi dengan mengaktifkan kipas saat suhu terlalu tinggi dan lampu saat suhu terlalu rendah, sehingga membantu menjaga keseimbangan mikroklimat di dalam kandang. Dengan demikian, sistem ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ayam, tetapi juga mengurangi biaya operasional dalam pemeliharaan.

Baca Juga: Sistem Monitoring Sepeda Listrik Uwin Fly Berbasis Internet of Things Meningkatkan Keamanan dan Efisiensi

Keberlanjutan dan Pengembangan Sistem

Peneliti berharap sistem kandang ayam berbasis IoT ini dapat diadopsi secara luas di Indonesia untuk meningkatkan kualitas peternakan ayam, terutama di kawasan dengan sistem kandang tertutup. Ke depan, para peneliti berencana untuk mengembangkan fitur lebih lanjut, seperti pemantauan otomatis terhadap kualitas pakan dan kebutuhan ayam secara individual.

Selain itu, riset ini membuka peluang kerja sama dengan industri peternakan dan teknologi untuk mengembangkan lebih banyak aplikasi IoT yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek peternakan, dari pemberian pakan otomatis hingga pemantauan kesehatan ternak secara terintegrasi.

Kesimpulan dan Harapan

Sistem kandang ayam pintar berbasis IoT ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam dunia peternakan dengan menyediakan solusi canggih yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Melalui sistem ini, peternak dapat dengan mudah mengontrol dan memantau kondisi kandang, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kesejahteraan ayam untuk hasil yang lebih optimal.

Sumber:Design smart chicken cage based on internet of things “

Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh

Bertita Terkini

Dosen Teknik Mesin Ciptakan Alat Pengasap Telur Asin, Tim ABDIMAS Umsida Dukung UMKM Lokal
May 7, 2025By
Pakar Umsida Jelaskan Mengapa Blackout Melanda Bali
May 5, 2025By
Dr Lukman Hudi Raih Gelar Doktor, Berkontribusi dalam Pengembangan Agroindustri Berkelanjutan
April 30, 2025By
Prodi Informatika Umsida Raih Akreditasi Unggul, Pencapaian yang Membanggakan
April 23, 2025By
Riset Doktoral Dr Alfan Buktikan Profesionalisme Akademik di Tengah Tugas Struktural
April 21, 2025By
Pojok Statistik Umsida Peringkat 7 Nasional Berkat Kolaborasi dan Dedikasi
March 25, 2025By
BEM FST Umsida Tebar Kebahagiaan di Panti Asuhan Istiqomah Sidoarjo
March 24, 2025By
Bedah Riset Keamanan Pangan Keluarga dan Anak di Sidoarjo
March 14, 2025By

Prestasi

Dr Lukman Hudi Raih Gelar Doktor, Berkontribusi dalam Pengembangan Agroindustri Berkelanjutan
April 30, 2025By
Dr Atikha Sidhi Cahyana Raih Gelar Doktor, Kontribusi Besar untuk Pengelolaan Food Waste di Perkotaan
April 24, 2025By
Prodi Informatika Umsida Raih Akreditasi Unggul, Pencapaian yang Membanggakan
April 23, 2025By
Riset Doktoral Dr Alfan Buktikan Profesionalisme Akademik di Tengah Tugas Struktural
April 21, 2025By
Pojok Statistik Umsida Peringkat 7 Nasional Berkat Kolaborasi dan Dedikasi
March 25, 2025By
Berangkat Bawa Diri, Pulang Bawa Piala: Tim Tafana Juara 3 LKTIN di Instiper Yogyakarta
February 5, 2025By
Warek 1 Sekaligus Dosen Teknik Industri Umsida, Prof Dr Hana Catur Wahyuni, Resmi Raih Gelar Guru Besar
December 19, 2024By
Yudisium FST Umsida: Prestasi Gemilang dengan IPK Tertinggi Fakultas dan Program Studi
October 16, 2024By