Fst.umsida.ac.id – Dalam era modern saat ini, listrik menjadi kebutuhan pokok yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik, muncul tantangan besar dalam mencari sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di Indonesia, sektor rumah tangga merupakan pengguna listrik terbesar kedua setelah sektor industri. Oleh karena itu, inovasi dalam pemanfaatan pengelolaan energi listrik rumah tangga sangat penting untuk mendukung keberlanjutan dan efisiensi energi nasional.
Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan dan diaplikasikan adalah pemanfaatan panel surya sebagai sumber listrik alternatif. Panel surya atau photovoltaic (PV) merupakan teknologi yang mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan potensi radiasi matahari yang tinggi di Indonesia, sekitar 4 kWh/m2/hari, energi surya menjadi sumber energi terbarukan yang sangat menjanjikan.
Baca Juga: Dr Alfan Raih Gelar Doktor dengan IPK 3.91, Buktikan Profesionalisme di Tengah Tugas Struktural
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Academia Open oleh para peneliti Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengulas secara mendalam tentang penerapan panel surya untuk kebutuhan listrik rumah tangga di Indonesia. Studi ini menyoroti berbagai aspek mulai dari potensi energi surya, teknologi panel surya, hingga manfaat ekonomi dan lingkungan yang dapat diperoleh dari penggunaan panel surya.
Potensi dan Tantangan Energi Surya di Indonesia
Img: Pribadi
Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi energi surya yang melimpah. Namun, pemanfaatan energi ini masih sangat minim dibandingkan dengan sumber energi fosil seperti batu bara. Batu bara masih menjadi bahan bakar utama pembangkit listrik tenaga uap di Indonesia, yang sayangnya berdampak negatif terhadap lingkungan karena menghasilkan emisi berbahaya.
Berbeda dengan batu bara, energi surya tidak menghasilkan polusi dan merupakan sumber energi yang dapat diperbarui. Namun, penggunaan panel surya menghadapi beberapa tantangan, seperti fluktuasi daya listrik yang dihasilkan akibat perubahan intensitas sinar matahari, suhu lingkungan, dan sudut datang matahari. Oleh karena itu, teknologi dan metode pemasangan panel surya yang tepat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja sistem.
Teknologi dan Penerapan Panel Surya
Panel surya bekerja dengan mengkonversi energi matahari menjadi listrik arus searah (DC). Listrik ini kemudian diubah menjadi arus bolak-balik (AC) melalui inverter agar dapat digunakan untuk peralatan listrik rumah tangga. Sistem ini biasanya dilengkapi dengan baterai untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan agar dapat digunakan saat malam hari atau saat cuaca mendung.
Penelitian menunjukkan bahwa waktu optimal untuk pengisian baterai menggunakan panel surya adalah antara pukul 10:00 pagi hingga 15:00 sore, saat intensitas sinar matahari paling tinggi. Dalam kondisi ini, panel surya dapat menghasilkan tegangan maksimum sekitar 22,07 volt dan arus maksimum 2,18 ampere, dengan efisiensi kerja baterai rata-rata mencapai 0,80.
Pemasangan panel surya juga harus memperhatikan lokasi dan sudut kemiringan agar mendapatkan paparan sinar matahari maksimal. Biasanya, panel surya dipasang di atap rumah yang tidak terhalang oleh bayangan pohon atau bangunan lain.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Penggunaan panel surya di rumah tangga memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal penghematan biaya listrik. Dengan menghasilkan listrik sendiri, rumah tangga dapat mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional yang seringkali mengalami kenaikan tarif. Dana yang dihemat dari pengurangan biaya listrik ini dapat dialihkan untuk kebutuhan lain, sehingga berkontribusi pada stabilitas ekonomi keluarga.
Selain itu, penggunaan energi surya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Hal ini sangat penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dari sisi nasional, jika banyak rumah tangga yang menggunakan panel surya, maka kebutuhan listrik dari pembangkit konvensional dapat berkurang. Hal ini memungkinkan pemerintah mengalihkan energi listrik tersebut untuk sektor industri atau kebutuhan lain yang lebih produktif, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sosialisasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Meskipun memiliki banyak manfaat, pemanfaatan panel surya di Indonesia masih terbatas karena kurangnya pengetahuan dan informasi di masyarakat. Banyak yang menganggap pemasangan panel surya mahal dan rumit. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi menjadi kunci penting agar masyarakat memahami keuntungan dan cara penggunaan panel surya.
Baca Juga: Dr Lukman Hudi Raih Gelar Doktor, Berkontribusi dalam Pengembangan Agroindustri Berkelanjutan
Mahasiswa, akademisi, dan pihak terkait diharapkan berperan aktif dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat lebih percaya diri untuk mengadopsi teknologi ini dan memaksimalkan manfaatnya.
Panel surya merupakan solusi energi terbarukan yang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga di Indonesia. Dengan teknologi yang terus berkembang dan dukungan sosialisasi yang intensif, penggunaan panel surya dapat meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya listrik, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mendorong adopsi panel surya secara luas, sehingga Indonesia dapat bergerak menuju masa depan energi yang lebih bersih, hemat biaya, dan berkelanjutan.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh