Optimasi Rectenna 2.45 GHz untuk Meningkatkan Efisiensi Transfer Daya Nirkabel

Fst.umsida.ac.id – Dalam kegiatan Guest Lecturer yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FST Umsida), Shazana Dhiya Ayuni membahas penelitian mengenai desain dan analisis rectenna 2.45 GHz untuk meningkatkan efisiensi transfer daya nirkabel. Penelitian ini berfokus pada optimasi rectenna/antena dan sirkuit penyearah guna meningkatkan konversi energi dari frekuensi radio (RF) menjadi arus searah (DC). (04/02/2025).

Pentingnya Teknologi Transfer Daya Nirkabel

Teknologi Wireless Power Transfer (WPT) semakin berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan perangkat elektronik yang hemat energi, seperti Internet of Things (IoT), elektronik wearable, dan jaringan sensor nirkabel. WPT memungkinkan transfer energi dalam jarak dekat maupun jauh tanpa memerlukan koneksi fisik, sehingga mengurangi ketergantungan pada kabel dan baterai.

“Jika jaringan sensor nirkabel diterapkan di daerah yang tidak memiliki akses listrik, maka teknologi WPT menjadi sangat penting untuk memastikan kelangsungan operasi tanpa bergantung pada sumber daya eksternal,” ujar Shazana Dhiya Ayuni.

Komponen utama dalam sistem WPT adalah rectenna, yaitu kombinasi antara antena dan sirkuit penyearah yang mengubah energi RF menjadi energi listrik yang dapat digunakan. Namun, salah satu tantangan utama dalam penerapan WPT adalah bagaimana mencapai efisiensi tinggi dalam konversi daya, mengingat adanya faktor seperti ketidaksesuaian impedansi dan kerugian daya dalam rangkaian penyearah.

Metodologi dan Desain Rectenna

Penelitian ini mengusulkan desain rectenna 2.45 GHz yang dioptimalkan dengan memperhatikan berbagai komponen utama:

  1. Dioda dan Kapasitor – Elemen seperti dioda dan kapasitor (C1 = 22 pF, C2 = 100 pF) berperan penting dalam proses penyearahan dan efisiensi transfer daya.
  2. Resistansi Beban (RL = 280 Ω) – Menyesuaikan impedansi beban untuk memastikan sebagian besar daya yang ditransmisikan dapat diserap oleh penyearah, mengurangi refleksi daya.
  3. Optimasi Dimensi – Desain antena memiliki panjang 54.7 mm dan diameter 10 mm, yang disesuaikan untuk bekerja secara optimal pada frekuensi 2.45 GHz.

“Rectenna harus memiliki nilai S11 yang rendah (di bawah -10 dB) untuk memastikan minimnya daya yang terpantul dan maksimalnya transfer daya ke sirkuit penyearah,” tambah Shazana.

Hasil Penelitian dan Implikasi Teknologi

Hasil penelitian menunjukkan beberapa pencapaian utama dalam desain rectenna ini:

  • Efisiensi Radiasi – Nilai radiation efficiency sebesar -0.002234 dB menunjukkan bahwa kerugian radiasi sangat minimal, menjadikan antena cukup efisien dalam mentransmisikan energi RF.
  • Total Efisiensi – Dengan total efisiensi -0.002344 dB, sistem rectenna ini hampir bebas dari kerugian daya yang signifikan, memastikan daya yang dikonversi tetap tinggi.
  • Nilai S11 – Pada frekuensi 2.45 GHz, S11 mencapai -48.46 dB, yang menunjukkan pencocokan impedansi yang sangat baik dan minimnya daya yang terpantul kembali ke antena.
  • VSWR – Nilai Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) yang mendekati 1 (1.00758) menegaskan bahwa rectenna ini memiliki desain yang sangat baik untuk transfer daya nirkabel.

Dengan desain ini, rectenna mampu mentransmisikan daya secara optimal, mendukung aplikasi WPT di berbagai bidang seperti pengisian daya nirkabel, jaringan sensor jarak jauh, serta aplikasi wearable yang membutuhkan sumber daya tanpa kabel.

“Dengan pencocokan impedansi yang baik dan efisiensi tinggi, rectenna ini memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan teknologi WPT yang lebih luas dan aplikatif,” tutup Shazana.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan semakin banyak pengembangan teknologi WPT yang lebih efisien dan dapat diterapkan dalam berbagai kebutuhan industri dan masyarakat.

Penulis: Uba

Bertita Terkini

Dari Benih ke Panen Hidroponik Peserta Edufair Agroteknologi Rasakan Sensasi Bertani Modern
February 21, 2025By
Edufair Agroteknologi Umsida 2025 Mengupas Hidroponik sebagai Peluang Masa Depan
February 20, 2025By
Mengubah Limbah Air Kelapa Menjadi Peluang Usaha Bernilai Ekonomi
February 18, 2025By
Buah Naga Merah Minuman Sehat Berbasis dengan Metode Osmosis
February 17, 2025By
Pemantauan Faktor Manusia untuk Meningkatkan Iklim Keselamatan pada Proyek Konstruksi
February 16, 2025By
Industrial Festival Meriahkan Dies Natalis ke-4 Program Studi Teknik Industri
February 14, 2025By
Membentuk Pemimpin Muda LKTD 2025 HMTI Umsida dengan Kepemimpinan Berkarakter
February 13, 2025By
Optimasi Kinerja Mekanis Komposit Berbasis Serat Sansevieria Melalui Perlakuan Alkali
February 12, 2025By

Prestasi

Berangkat Bawa Diri, Pulang Bawa Piala: Tim Tafana Juara 3 LKTIN di Instiper Yogyakarta
February 5, 2025By
Warek 1 Sekaligus Dosen Teknik Industri Umsida, Prof Dr Hana Catur Wahyuni, Resmi Raih Gelar Guru Besar
December 19, 2024By
Yudisium FST Umsida: Prestasi Gemilang dengan IPK Tertinggi Fakultas dan Program Studi
October 16, 2024By
Jenggolo Team UMSIDA: Perjalanan Penuh Semangat dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi
March 6, 2024By
IMEI Creativity: Melaju Gemilang di Sirkuit Ancol, Namun Drama Kegagalan Mewarnai Perjalanan Menuju Puncak!
March 6, 2024By
Persembahan Gemilang: Tim IMEI Umsida Memborong Prestasi di Kompetisi Mobil Listrik Internasional Shell Eco Marathon 2023
March 5, 2024By
Prestasi Gemilang Tim Pencak Silat Umsida di Pomprov Jatim 2023: Raih Emas dan Perunggu, Masuk Posisi Ke-8 dari 108 Universitas
January 12, 2024By
Tim Punakawan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Juara Kompetisi Nasional Robotik Antar-Universitas di UIN Sunan Gunung Djati
December 18, 2023By