Fst.umsida.ac.id – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sepanjang Taman Sidoarjo menggelar seminar bertajuk “Bijak Kelola Sampah, Edukasi Generasi Peduli” pada Sabtu (01/02/2025).
Acara ini menghadirkan narasumber utama dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yakni Dr Syamsudduha Syahrorini ST MT yang memberikan wawasan mengenai pengelolaan sampah berbasis Eco Enzyme.
Dosen Umsida Bahas Eco Enzyme sebagai Solusi Pengelolaan Sampah
Dalam seminar yang berlangsung di Aula RS Siti Khodijah Muhammadiyah Sepanjang ini, Dr. Syamsudduha Syahrorini menjelaskan konsep Eco Enzyme sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan limbah organik. Ia menuturkan bahwa Eco Enzyme pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong dari Thailand sebagai hasil fermentasi limbah dapur organik yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami serta pupuk organik.
“Ayo kita bijak mengelola sampah. Banyak sampah organik yang bisa dimanfaatkan di sekitar kita, seperti sisa sayuran dan buah-buahan. Dengan proses fermentasi yang sederhana, kita bisa mengubahnya menjadi Eco Enzyme yang memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk meningkatkan kesuburan tanah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembuatan Eco Enzyme cukup mudah, dengan perbandingan bahan 1:3:10, yaitu satu bagian gula, tiga bagian sampah organik, dan sepuluh bagian air. Setelah difermentasi selama beberapa minggu, cairan hasil fermentasi ini bisa digunakan sebagai pupuk atau pembersih alami.
Baca Juga: Berangkat Bawa Diri, Pulang Bawa Piala: Tim Tafana Juara 3 LKTIN di Instiper Yogyakarta
Peran Aisyiyah dalam Edukasi Pengelolaan Sampah
Seminar ini dihadiri oleh 143 peserta, yang terdiri dari Pimpinan Harian PCA Sepanjang, perwakilan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) se-Cabang Sepanjang, kader GRASS, serta para kepala sekolah dan guru KB-TK Aisyiyah se-Cabang Sepanjang. Ketua panitia seminar, Siti Muklatin, SPd., menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak yang telah membantu menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada RS Siti Khodijah Muhammadiyah Sepanjang yang telah menyediakan tempat, serta kepada seluruh panitia dan adik-adik dari SMK Vocatama Muhammadiyah Sepanjang yang turut serta membantu mendokumentasikan acara ini,” ujarnya.
Selain membahas Eco Enzyme, seminar ini juga menyoroti pentingnya edukasi sejak dini dalam pengelolaan sampah. Aisyiyah sebagai organisasi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan berkomitmen untuk terus mengajak masyarakat mengelola sampah dengan cara yang lebih bijak dan berkelanjutan.
Pentingnya Konservasi Air dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain Dr Syamsudduha, seminar ini juga menghadirkan Silwana Mumthaza SSi MPd, yang menyampaikan pentingnya konservasi air dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan bahwa air adalah sumber kehidupan yang harus dikelola dengan bijak agar tetap tersedia bagi generasi mendatang.
“Kita harus memahami bahwa telah terjadi krisis air secara global, baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, kita perlu melakukan langkah-langkah konservasi, seperti pengolahan limbah domestik cair, pengolahan sampah untuk kompos, dan pengembangan teknologi yang dapat menjaga kualitas air,” jelasnya.
Menurutnya, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi munkar harus berperan aktif dalam mencari solusi atas permasalahan lingkungan, termasuk dalam upaya menjaga ketersediaan air bersih.
Harapan dan Manfaat dari Seminar Ini
Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan para peserta dapat memahami pentingnya mengelola sampah dengan bijak serta menerapkan konsep Eco Enzyme dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kesadaran akan pentingnya konservasi air juga menjadi salah satu poin utama yang disampaikan dalam seminar ini.
Baca Juga: Guest Lecturer: Prof Lee Sang Soek Bahas Inovasi Teknologi Sensor Air
Seminar “Bijak Kelola Sampah, Edukasi Generasi Peduli” menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. “Semoga ilmu yang didapatkan hari ini bisa kita terapkan dan sebarkan, agar semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan sampah dan konservasi air,” tutup Dr Syamsudduha
Editor: Ifa