Fst.umsida.ac.id – Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Umsida baru saja menggelar acara Guest Lecturer yang menghadirkan salah satu ilmuwan terkemuka di bidang teknologi sensor, Prof Sang Seok Lee dari Tottori University, Jepang, Kegiatan ini di selenggarakan di ruang rapat kampus 2 pada hari selasa (04/02/2025).
Kehadiran Prof Lee disambut hangat oleh para dosen di Fst Umsida. Dalam kuliah tamunya, Prof. Lee memaparkan riset inovatif mengenai sensor untuk pemantauan kualitas air di Laut Jepang, yang dapat menjadi solusi efisien dan berbiaya rendah dalam pengawasan lingkungan.
Baca Juga: Membentuk Pemimpin Muda Berkualitas melalui LKMM-TD Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Inovasi Sensor pH dan Kecepatan Aliran Air di Laut Jepang
Img: Pribadi
Dalam pemaparannya, Prof. Lee menyoroti pentingnya penggunaan jaringan sensor berkualitas tinggi untuk pemantauan kontinu kualitas air di Laut Jepang. Menurutnya, sistem ini sangat krusial dalam menjaga ekosistem laut tetap sehat dan terhindar dari pencemaran.
Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan adalah sensor yang hanya menggunakan satu Ion-Sensitive Field-Effect Transistor (ISFET) dan dua elektroda Pt untuk mengukur pH air dan kecepatan aliran. Keunggulan utama dari sensor ini adalah:
- Tidak memerlukan elektroda referensi eksternal (RE) atau elektrolit, karena salah satu elektroda Pt dapat berfungsi sementara sebagai elektroda referensi melalui proses elektrolisis.
- Mencegah kerusakan elektroda akibat elektrolit, sehingga masa pakai sensor menjadi lebih panjang.
- Proses fabrikasi lebih sederhana dibandingkan dengan sensor pH konvensional yang menggunakan elektroda referensi.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sensor ini dapat memberikan hasil pengukuran pH yang serupa dengan elektroda referensi Ag/AgCl, dengan sensitivitas minimal 20 mV/pH. Selain itu, sensor juga dapat mengukur kecepatan aliran air dalam rentang 5 hingga 25 cm/s dengan mengamati variasi potensial elektroda Pt seiring waktu.
Efisiensi dan Skalabilitas Teknologi
Img: Pribadi
Dalam diskusi lebih lanjut, Prof Lee menjelaskan bahwa teknologi ini memiliki potensi besar dalam skala industri maupun pemantauan lingkungan laut, karena desainnya yang hemat biaya dan tidak memerlukan banyak perawatan. Ia juga menegaskan bahwa penggunaan sensor dengan pendekatan ini dapat meningkatkan efisiensi dan skalabilitas dalam pemantauan kualitas air secara luas.
“Teknologi ini bisa menjadi solusi bagi negara-negara berkembang yang membutuhkan sistem pemantauan air yang efisien dan murah. Dengan sensor ini, kita bisa mendapatkan data akurat tanpa perlu infrastruktur yang kompleks,” ujar Prof Lee dalam sesi presentasinya.
Menurut beberapa dosen yang hadir dalam acara tersebut, riset Prof Lee sangat relevan dengan kebutuhan penelitian di bidang teknologi dan inovasi, khususnya dalam upaya menjaga ekosistem laut dari pencemaran industri dan domestik.
Salah satu dosen Fst Umsida, menambahkan, “Pendekatan Prof Lee sangat inspiratif, terutama dalam hal bagaimana sebuah teknologi bisa dibuat lebih sederhana tetapi tetap mempertahankan kualitas pengukuran yang tinggi. Ini membuka peluang kolaborasi riset antara Umsida dan Tottori University dalam bidang teknologi dan inovasi.”
Baca Juga: Membentuk Pemimpin Muda Berkualitas melalui LKMM-TD Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Inspirasi dari Sosok Prof Sang Seok Lee
Sebagai seorang ilmuwan yang dikenal sebagai “Superhero Teknologi dari Tottori University”, Prof Lee telah banyak berkontribusi dalam pengembangan teknologi sensor dan instrumentasi. Keahliannya dalam bidang elektronika dan sensor telah menginspirasi banyak peneliti muda untuk mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan.
Dengan adanya kuliah tamu ini, umsida diharapkan semakin banyak dalam penelitian dan pengembangan teknologi sensor di masa depan. Teknologi seperti yang dikembangkan oleh Prof Lee tidak hanya dapat membantu dalam pemantauan kualitas air di Laut Jepang, tetapi juga menjadi dasar untuk inovasi di bidang lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Penulis: Ifa