Fst.umsida.ac.id – Industri manufaktur terus menghadapi tantangan dalam memastikan kualitas produk selama proses pengiriman. Salah satu masalah signifikan adalah kesalahan penempelan label pada produk, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. PT X, sebuah perusahaan manufaktur charger dan inverter untuk mobil listrik, menjadi salah satu contoh perusahaan yang berupaya keras untuk mengatasi tantangan ini.
Laporan kualitas produksi PT X pada awal 2021 menunjukkan bahwa ketidaksesuaian label pada kotak barang jadi (finished goods) dan pada komponen sering terjadi. Antara Januari hingga Mei 2021, tercatat lima keluhan pelanggan yang berasal dari kesalahan label. Setiap keluhan ini tidak hanya merugikan citra perusahaan tetapi juga berdampak pada kerugian finansial hingga USD 6.000 per kotak produk yang dikembalikan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT X menerapkan sistem validasi label berbasis teknologi informasi menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan Waterfall. Sistem ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan manusia dalam proses validasi label dan memastikan produk yang dikirim ke pelanggan sesuai dengan spesifikasi.
Menggunakan SDLC dalam Perancangan Sistem
System Development Life Cycle (SDLC) adalah metode pengembangan perangkat lunak yang terstruktur dan efisien, mencakup enam tahap utama: perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Dalam proyek ini, SDLC digunakan untuk menciptakan sistem validasi label yang andal dan hemat biaya, tanpa mengorbankan kualitas.
Pada tahap perencanaan, tim menganalisis kebutuhan operasional perusahaan dan mengidentifikasi masalah yang menyebabkan kesalahan validasi label. Temuan utama mencakup keterbatasan operator dalam memproses ribuan produk secara manual dan tekanan akibat pengiriman mendadak. Faktor-faktor ini mengarah pada tingkat kesalahan yang tinggi dalam validasi label.
Tahap analisis melibatkan wawancara dengan tim pengiriman dan observasi langsung di lapangan. Informasi ini digunakan untuk mendesain sistem yang memanfaatkan pemindaian barcode untuk validasi label. Data validasi disimpan dalam basis data yang terintegrasi, memungkinkan operator dan manajer memantau proses secara real-time. Sistem dirancang menggunakan bahasa pemrograman C# dalam framework .NET Core, dengan basis data berbasis Microsoft SQL Server.
Setelah desain selesai, sistem diimplementasikan dan diuji pada lingkungan operasional perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini secara signifikan mengurangi tingkat kesalahan, memberikan akurasi hampir 100%.
Hasil dan Dampak Positif Penerapan Sistem
Penerapan sistem validasi label membawa dampak yang luar biasa bagi PT X. Selama periode Juni hingga Desember 2021, perusahaan mencatat nol keluhan pelanggan terkait kesalahan label, dibandingkan dengan lima keluhan dalam lima bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan efektivitas sistem dalam meningkatkan akurasi proses validasi.
Sistem ini juga memberikan manfaat tambahan berupa efisiensi operasional. Dengan proses yang otomatis dan terintegrasi, beban kerja operator berkurang, sementara waktu yang diperlukan untuk menjadi lebih singkat. Data validasi yang tersimpan secara digital memudahkan perusahaan dalam melacak dan mengaudit proses produksi, sehingga menciptakan transparansi yang lebih besar.
Keberhasilan ini juga meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk PT X. Konsumen merasa yakin bahwa produk yang mereka terima telah melalui proses validasi yang ketat, sehingga risiko ketidaksesuaian produk dapat diminimalkan. Dampaknya, PT X tidak hanya mengurangi kerugian finansial tetapi juga memperkuat reputasi mereka di pasar global.
Langkah Selanjutnya dalam Pengembangan Sistem Validasi Label
Meskipun sistem validasi label telah berhasil diterapkan, PT X terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitasnya. Salah satu usulan yang diajukan adalah pengembangan sistem berbasis web yang memungkinkan akses jarak jauh dan instalasi yang lebih mudah tanpa memerlukan perangkat keras tambahan. Dengan sistem berbasis web, manajemen dapat memantau proses validasi label dari mana saja, memberikan keunggulan tambahan dalam pengelolaan operasional.
Selain itu, perusahaan dapat mempertimbangkan integrasi dengan sistem manajemen logistik. Dengan cara ini, proses pengiriman produk dapat disinkronkan dengan validasi label, menciptakan alur kerja yang lebih efisien dan terkoordinasi. Penelitian lebih lanjut juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi biaya sistem ini dibandingkan dengan teknik validasi lainnya.
Kesimpulan dan Relevansi untuk Industri Lain
Penerapan sistem ini menggunakan SDLC di PT X adalah contoh nyata bagaimana teknologi informasi dapat digunakan untuk mengatasi masalah operasional di industri manufaktur. Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada pengurangan kerugian finansial tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kepercayaan pelanggan.
Model sistem ini dapat diadopsi oleh perusahaan lain yang menghadapi tantangan serupa, baik di sektor manufaktur maupun industri lain yang bergantung pada akurasi label, seperti farmasi dan logistik. Dengan penerapan teknologi yang tepat, perusahaan dapat menciptakan proses yang lebih efisien, meningkatkan kualitas layanan, dan bersaing lebih baik di pasar global.
Jurnal: Perancangan Sistem Validasi Label Kemasan dengan Metode System Development Life Cycle (SDLC)
Penulis: Ifa